MALANG POST – Sebanyak 443 peserta dari seluruh indonesia mengikuti penutupan gelaran pameran kegiatan Akademi Wirausaha Mahasiswa Merdeka (AWMM) 2024 di gedung Samantha Krida Universitas Brawijaya (UB) Selasa (10/12/2024).
Expo ini merupakan penutup program Akademi Wirausaha Mahasiswa Merdeka (AWMM) tahun 2024 yang berlangsung selama 3 bulan di Universitas Brawijaya. Pesertanya mahasiswa dari 30 PTN dan PTS. Mereka menghasilkan 111 produk selama proses pendampingan AWMM 2024.
Wakil Rektor III UB, Dr. Setiawan Noerdajasakti, SH., MH bersama Karuniawan Puji Wicaksono, PhD, Ketua pelaksana AWMM UB 2024 selepas penutupan acara menjabarkan.
Bahwa program yang diinisiasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi itu selaras dengan apa yang dibangun oleh Universitas Brawijaya.
“Tentu harapannya untuk mencetak enterpreneur wirausaha muda masa depan Indonesia dengan sejumlah skema percepatan,” bebernya di awal.
“Alhamdulillah, ini adalah kali ke 3 UB diberikan mandat untuk menyelenggarakan program ini. Dua kegiatan sebelumnya juga diselenggarakan di Universitas Brawijaya karena sarana dan prasarananya sangat siap.”
“Tujuan kegiatan ini seperti halnya yang dulu-dulu dan saya jelaskan tadi. Ini adalah ajang bagi mahasiswa untuk menjadi entrepreneur wirausaha.”
“Mahasiswa nantinya diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja. Setidaknya bagi dirinya sendiri,” ujar Karuniawan Puji Wicaksono.
Expo Akademi Wirausaha Mahasiswa Merdeka (AWMM) 2024 di gedung Samantha Krida Universitas Brawijaya (UB) Selasa, (10/12/2024). (Foto: M. Abd. Rahman Rozzi/Malang Post)
Jika hal itu berhasil dilakukan mahasiswa, maka mereka dengan sendirinya telah berkontribusi dalam pembangunan ekonomi baik di daerah maupun nasional.
Kegiatan UKM mahasiswa dapat membangun ekonomi berkesinambungan sehingga dapat berkontribusi mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Sementara Rektor UB Prof Widodo dalam pidato daring nya juga menyampaikan bahwa dari AWMM menghasilkan 111 prototipe produk bisnis.
“Ini bisa jadi bekal kalian ke depan. Wirausaha berperan dalam perekonomian dengan memanfaatkan produk lokal,” katanya
Karuniawan Puji Wicaksono, SP., MP., PhD., Ketua Panitia kegiatan mengatakan, proses pendampingan mahasiswa selama program ini menghasilkan 111 prototipe bermacam-macam bisnis, mulai dari fashion, IT, pertanian, budidaya, kuliner dan hingga jasa.
“Salah satu yang menarik ada jasa konsultasi bisnis yang memakai Internet of Things. Sehingga para pengusaha pemula bisa masuk ke program mereka, dicoaching untuk menjadi businessman,” jelasnya.
Dalam AWMM ini, ada 40 mentor yang sudah tersertifikasi dalam bidang keahlian wirausaha untuk mendampingi mahasiswa. Ia pun berharap ke depannya pemerintah terus melestarikan dan merawat program yang memberikan peluang bagi anak-anak muda di Indonesia untuk bisa berwirausaha.
“Jika pak menteri membuka program ini lagi tentu kami akan ikut. Beberapa pelaku usaha mendapatkan omset bahkan dikelola hingga internasional,” tandasnya. (M Abd Rachman Rozzi-Januar Triwahyudi)