MALANG POST – Pemkot Batu mulai menyiapkan dan menghitung ketersediaan pasokan bahan pangan lokal, yang nantinya akan dipergunakan untuk pelaksanaan program makan bergizi gratis dari pemerintah pusat.
Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai menyatakan, program makan bergizi gratis akan diupayakan menggunakan bahan-bahan pangan dari hasil pertanian maupun peternakan di wilayah Kota Batu.
“Siswa SD-SMP kami ada sekitar 31 ribuan, ini makanan juga semuanya sebisa mungkin dari Kota Batu, mulai sayur, daging, sampai telurnya,” tutur Pj Aries, Selasa (3/12/2024).
Dia menambahkan, program makan bergizi gratis harus bisa memberikan dampak bagi kesejahteraan masyarakat di masing-masing daerah.
“Dengan pasokan bahan pangan dari Kota Batu, dipastikan akan ada dampak ekonomi kepada masyarakat di wilayah tersebut. Sehingga bisa mengangkat perekonomian,” ujarnya.
Lebih lanjut, dia juga menyampaikan, kebutuhan susu sapi hasil produksi Kota Batu masih terbilang kurang, apabila nantinya dipergunakan untuk mendukung pelaksanaan program tersebut.
PANTAU: Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai saat memantau uji coba makan bergizi gratis di Kota Batu. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Sebab, para peternak mesti memenuhi permintaan pasar terkait komoditas tersebut. Pj Aries berharap, pemerintah pusat bisa menerapkan kebijakan dengan melihat kebutuhan bahan pangan yang ada di daerah.
“Kebutuhan susu itu kekurangannya setengah dari jumlah siswa kami yang 31 ribu orang. Jadi nanti mungkin ada regulasi minggu ini dapat susu dua kali, karena kami juga memenuhi kebutuhan pasar,” paparnya.
Sehingga, apabila nantinya susu menjadi salah satu menu wajib di dalam paket makan bergizi gratis yang dibagikan kepada pelajar, maka langkah yang diambil adalah menambah ketersediaan dengan mendatangkan pasokan dari luar kota.
“Kami tentu berharap kalau kebutuhan susu bisa sepenuhnya terserap, tetapi setelah dihitung tidak cukup,” tuturnya.
Selain itu, terkait skema pengalokasian anggaran pelaksanaan makan bergizi gratis, Pj Aries juga menyampaikan bahwa hal itu masih menunggu petunjuk teknis dari pemerintah pusat.
“Apakah anggarannya dari sana sepenuhnya atau sharing dengan daerah itu masih menunggu,” paparnya.
Meski begitu, Pj Aries menyampaikan, jika para pemangku kebijakan di daerah-daerah telah melakukan tahapan uji coba, untuk menyukseskan program makan bergizi gratis yang dijadwalkan digulirkan tahun depan.
“Kami telah melakukan uji coba program tersebut di Kota Batu. Semoga hasilnya memenuhi standar, baik itu menu dan harga,” tutupnya. (Ananto Wibowo)