MALANG POST – Memperingati Hari Jadinya yang pertama, sekaligus memberikan wadah para peserta didiknya untuk menunjukkan kemampuannya di khalayak umum, Sanggar Tari Gantari menggelar kegiatan Lomba Mewarna dan Gebyar Tari Kreasi Nusantara, Minggu (1/12/2024).
Lomba mewarna yang juga perdana digelar oleh Sanggar Tari Gantari ini mendapat respon dan animo masyarakat cukup tinggi. Bahkan panitia terpaksa menutup pendaftaran karena dikhawatirkan lokasi pelaksanaan tidak dapat menampung peserta lomba.
“Sanggar Tari Gantari melaksanakan beberapa kegiatan dalam rangka memperingati Hari Jadinya yang pertama. Beberapa kegiatan yang kami laksanakan hari ini antara lain lomba mewarna, gebyar tari kreasi nusantara melalui berbagai penampilan siswa Sanggar Tari Gantari dan yang berikutnya adalah bazar UMKM,” jelas Ketua Panitia Peringatan Hari Jadi Sanggar Tari Gantari, Riza Aulia di sela-sela kegiatan.
Menurutnya, lomba mewarna yang dilaksanakan hari ini membuka tiga kategori yaitu TK dan PAUD, kelas 1 hingga 3 SD dan kategori kelas 4 hingga 6 SD dengan total peserta lebih dari 180 orang peserta.
“Selain itu kami juga ada penampilan dari siswa Sanggar Tari Gantari yang menunjukkan hasil belajar mereka selama ini dalam bentuk sembilan tarian,” ujar Riza.
Riza berharap Sanggar Tari Gantari akan memperoleh siswa didik yang lincah, terampil serta kreatif untuk menampilkan tarian-tarian tradisional di Indonesia.
“Semoga dengan kegiatan ini maka akan menambah daya tarik Sanggar Tari Gantari. Sehingga masyarakat akan mengikutkan putra putri mereka bergabung dengan kami di Sanggar Tari Gantari ini,” pungkas Riza Aulia.
Apresiasi positif juga disampaikan Anang TIS yang merupakan Ketua RW X Pandanwangi yang juga menjabat sebagai Pembina Sanggar Tari Gantari tersebut.
“Sanggar Tari Gantari memperingati Hari Jadinya yang pertama. Mengadakan lomba mewarna, gebyar tari dan juga bazar UMKM. Alhamdulillah berjalan lancar,” ungkap Anang.
Menurut Anang, di wilayah RW X Pandanwangi yang diampunya ini memang memiliki banyak potensi. Termasuk di bidang seni. Sehingga di wilayahnya juga memiliki beberapa sanggar seni bantengan, seni Al Banjari dan komunitas senam Mahkota Ceria yang sudah berusia tiga tahun.
“Sanggar Tari Gantari ini memang yang termuda. Namun prestasi sudah tidak perlu diragukan lagi dan telah malang melintang di berbagai kompetisi di kota Malang dan Jawa Timur. Sekitar empat bulan lalu tim dari Sanggar Tari Gantari berlaga di Kediri mewakili kota Malang dan masuk nominasi delapan besar, dan dua minggu lalu juga berhasil meraih prestasi juara pertama di Festival Tari Kreasi Nusantara di Surabaya,” ujar Anang.
Anang menambahkan, lomba mewarna kali ini dilaksanakan di sekitaran Sanggar Tari Gantari. Memanfaatkan lokasi apa adanya. Hingga panitia pun menutup sesi pendaftaran karena animo peserta cukup tinggi.
Sanggar Tari Gantari di wilayah RW X Kelurahan Pandanwangi Kecamatan Blimbing Kota Malang ini, resmi berdiri 21 November 2023. Setahun ini berdiri, telah memiliki peserta didik lebih dari 70 anak mulai dari tingkat PAUD, TK, SD hingga SMP.
“Awal pendirian Sanggar Tari Gantari ini bermula dari warga RW X Pandanwangi yang melihat minat, bakat dan potensi anak-anak di kami cukup tinggi di bidang budaya dan seni tari. Maka didirikan berempat dengan dukungan dari Ketua RW X dan Ketua LPMK Pandanwangi saat itu,” ujar Ketua Sanggar Tari Gantari, Kristianingsih.
Menjalankan Sanggar Tari Gantari selama setahun, diakui Kristianingsih tidak semudah membalikkan telapak tangan. Lantaran banyak kendala dan keterbatasan yang membuat para pengurus Sanggar Tari Gantari terus memutar otak untuk menjalankan semua hal.
“Alhamdulillah dalam waktu satu tahun ini sudah mencapai jumlah murid lebih dari 70 orang siswa didik mulai dari kategori PAUD, TK, SD hingga SMP. Rencananya ke depan kita mau membuka kelas untuk SMA,” ungkap perempuan yang expert di bidang seni tari ini.
Sedikit berbeda dengan sanggar tari lainnya, Sanggar Tari Gantari selain mengajarkan skill menari tarian nusantara ini juga memberikan skill mewarna dan menanamkan karakter seperti halnya Pelajar Pancasila.
“Jadi selain menari dan belajar seni rupa, siswa didik di Sanggar Tari Gantari juga menanamkan karakter yang baik. Dan dengan keberadaan Sanggar Tari Gantari ini harapannya akan dapat mengarahkan generasi muda ke hal positif yakni melestarikan seni budaya Indonesia dalam hal ini tari tradisional nusantara,” ungkapnya.
Mengakhiri wawancara, Kristianingsih menceritakan karena Sanggar Tari Gantari ini berada di wilayah RW X Pandanwangi, siswa didiknya didominasi dari wilayah kecamatan Blimbing meskipun ada yang berasal dari daerah Cemorokandang, Madyopuro dan beberapa lokasi lainnya di luar kecamatan Blimbing.
Dalam gebyar tari kreasi nusantara kali ini ditampilan sembilan tari yang selama ini telah dipelajari dan dikuasai seperti tari Salam Kerong, Gama Gandrung, Pithik Walik, Jaran Monel, Bapang, Rampak, Ratoe Jaroe, Barong dan tari kolosal.
Selain mendapatkan dukungan dari orang tua siswa didik, gelaran Lomba Mewarna dan Gebyar Tari Kreasi Nusantara juga mendapatkan dukungan dari Pengurus RW X Pandanwangi dan berbagai komunitas seni budaya dan lainnya yang ada di wilayah RW X Pandanwangi. (*/M Abd Rachman Rozzi-Januar Triwahyudi)