MALANG POST – Bupati Malang, HM Sanusi mengakui, banjir yang melanda wilayah Desa Sitiarjo, memang selalu terjadi setiap tahun. Namun pihaknya terus membantu mengerahkan segala upaya yang bisa dilakukan, untuk menangani banjir tahunan ini.Termasuk bantuan makanan siap saji, makanan anak, obat-obat serta kubutuhan lain.
“Kita kerahkan semuanya. Ini banjir tahunan. Tentu kita upayakan solusinya segera. Kita harus tetap menyiapkan antisipasi. Karena musibah seperti ini tidak bisa diprediksi,” katanya saat meninjau Dusun Rowotratre, Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan.
Banjir yang melanda beberapa dusun di Sumbermanjing Wetan tersebut, terjadi sejak Kamis (28/11/2024) lalu. Menyebabnya, ujan dengan intensitas sedang hingga tinggi, yang terjadi nyaris seharian di Desa Sitiarjo.
Kondisi itu mengakibatkan debit hulu sungai mengalami kenaikan, meskipun masih pada batas aman.
Selain itu juga terjadi luapan air dari irigasi di sekitaran area persawahan, yang mengakibatkan genangan kurang lebih setinggi 30 sentimeter.
Luapan dari sungai kecil di belakang Pasar Sitiarjo, juga mengakibatkan akses jalan terdapat genangan setinggi kurang lebih 30 sentimeter.
Beberapa rumah warga di Dusun Rowotrate juga turut tergenang hingga setinggi kurang lebih 15 sentimeter hingga 1 meter.
Diwaktu yang sama, banjir luapan juga melanda Dusun Sendangbiru, Desa Tambakrejo.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang melaporkan, ada 52 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 166 jiwa yang rumahnya tergenang banjir. Sebagian warga ada yang mengungsi di posko penampungan.
Selain itu, banjir yang diakibatkan curah hujan tinggi, menjadikann drainase tidak mampu menampung dan air meluap ke pemukiman.
Tercatat, terjadi dua titik longsor di Raya Sumberejo (Gunung Geger) Kecamatan Pagak yang menyebabkan arus lalu lintas terhambat, tiga rumah tergenang air. Kemudian di Kecamatan Kalipare dan Bantur, sekitar 30 rumah dan kantor Kecamatan tergenang air setinggi 50 cm.
Tergerusnya pondasi jembatan penghubung desa, terjadi tanah ambles di jarak ±100 – 200 meter dari sumber umbulan sengkaring Desa Tulungrejo Kecamatan Donomulyo, yang mengakibatkan kerusakan sebagian dari rumah warga. Sekitar enam rumah dan dua unit sepeda motor terbawa amblesnya tanah.
“Saya mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. Terutama mereka yang tinggal di daerah rawan bencana. Lapor segera jika ada potensi bahaya, agar dapat ditangani secara cepat dan tepat,” imbuhnya.
Selain melihat langsung kondisi banjir, Bupati Malang juga menyapa dan memastikan kondisi warga terdampak dalam kondisi aman dan sehat.
Pihaknya menginstruksikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, untuk tetap siaga apabila kawasan terdampak banjir meluas. Termasuk PMI Kabupaten Malang, relawan dan berbagai pihak terkait.
“Kami bersama Forkopimda hadir untuk memastikan kondisi warga terdampak bencana serta memberikan bantuan yang diperlukan,” ujar Bupati Malang.
Sanusi juga menyebutkan, Pemerintah Kabupaten Malang bakal membantu korban banjir, didasarkan pada tingkat kerusakannya. Yang didasarkan pada hasil pemantauan, yang dilakukan oleh BPBD.
“Termasuk nanti pembenahan jembatan rusak di beberapa Desa. Untuk penanganan bencana alam, sudah tercover dalam APBD Kabupaten Malang. Sehingga, bisa langsung dilakukan penanganan dan perbaikan yang rencananya dianggarkan di tahun 2026. Khusus kerusakan yang parah akan dibenahi di tahun 2025,” ungkap Bupati Malang.
Itulah sebabnya, saat memantau langsung kondisi korban banjir, pihaknya mengajak Kepala Desa, Camat, masyarakat setempat juga Muspika di keempat wilayah tersebut, untuk turut membantu mengevaluasi dan tanggap bencana. Misalnya, fasilitas umum apa saja yang perlu dibenahi dan diprioritaskan.
“Semoga musibah ini menjadi yang terakhir dan tidak ada bencana-bencana seperti ini lagi. Kita terus antisipasi karena musibah seperti ini tidak bisa diprediksi,” jelasnya. (*/Prokopim/Ra Indrata)