MALANG POST – Mungkin ini bisa menjadi percontohan di Indonesia dalam Pilkada Serentak 2024 ini. Ketika calon yang memenangkan kontestasi pemilihan kepala daerah, berkunjung ke rumah rival yang dikalahkan. Dan mendapat sambutan hangat dari tuan rumah, beserta tim suksesnya.
Itulah yang dilakukan HM Sanusi, paslon nomor urut satu. Yang memenangkan Pilkada Kabupaten Malang, dengan meraih 66 persen suara, versi hitung cepat.
Hanya selang sehari selepas pemungutan suara, Kamis (28/11/2024) malam, Sanusi berkunjung ke rumah Gunawan HS, calon Bupati Malang dari paslon nomor urut dua.
Kebetulan rumah kedua calon Bupati itu berdekatan. Hanya berjarak satu kilo meteran. Tepatnya dari Gondanglegi Kulon, rumah Sanusi, ke Gondanglegi Wetan, kediaman Gunawan.
“Kami ini sudah bersahabat sejak kecil. Bahkan Abah Gunawan ini, adalah tim sukses saya saat maju Pilbup 2020 lalu. Lawan kami waktu itu, adalah Bu Lathifah, yang sekarang jadi wakil saya di Pilkada 2024 ini,” ujar Abah Sanusi, panggilan akrabnya di rumah Gunawan, Kamis (28/11/2024).
Itulah sebabnya, Abah Sanusi merasa dalam kontestasi politik, tidak bijak jika menjadikan sesama lawan politik, adalah musuh dalam kehidupan sehari-hari. Karena selepas Pilkada, semuanya harus kembali seperti sebelumnya.
KOMPAK: Sanusi dan Gunawan foto bersama didampingi tim sukses kedua pasangan calon di Pilbup Malang. (Foto: Ra Indrata/Malang Post)
“Artinya dalam dunia politik, tidak ada kawan sejati dan tidak ada lawan abadi. Itu adalah kenyataan politik. Itu hanyalan kontestasi lima tahunan. Siapa tahu nanti, bisa bertemu dalam situasi politik yang lain,” tandas Sanusi.
Bahkan untuk menunjukkan tidak ada ‘dendam politik’, Bupati Malang ini juga mengaku akan memakai konsep-konsep yang disodorkan Gunawan dalam program-program yang disampaikan saat kampanye. Apalagi tujuannya adalah sama-sama untuk membangun Kabupaten Malang lebih baik lagi.
“Saya akan selalu berkonsultasi dan diskusi dengan Abah Gunawan. Karena cita-cita kami sama. Bagaimana memajukan Kabupaten Malang, untuk kesejahteraan warga Kabupaten Malang,” tandasnya.
Berada di samping Sanusi, Gunawan menyimak apa yang disampaikan Sanusi ketika menjawab pertanyaan wartawan. Sesekali Gunawan terlihat mengangguk-anggukkan kepala. Juga terlihat tersenyum sampai tertawa lepas.
“Yang sudah berlalu, ya sudah. Itu kan Pilkada yang terus berulang. Hanya kontestasi politik. Setelah selesai, ya sudah selesai. Kami kembali seperti sebelumnya. Kami berteman sejak kecil, terjun di organisasi juga sama. Saya adalah tim sukses Abah Sanusi ketika Pilkada 2020 lalu,” tandas Gunawan sembari melirik Sanusi yang saat itu terus mengumbar senyum.
Mantan anggota DPRD Jawa Timur ini juga sepakat dengan yang disampaikan Sanusi. Saat ini sudah bukan waktunya mencari musuh. Apalagi hanya gara-gara Pilkada. Yang menang atau kalah, adalah hal biasa dalam sebuah kontestasi.
“Jadi sekarang kita tidak perlu mempermasalahkan lagi soal Pilkada. Yang harus kita pikirkan saat ini adalah bagaimana pembangun Kabupaten Malang.”
“Saya punya program-program yang bisa kita sinergikan dengan Abah Sanusi. Karena memang kita selalu ada sambung rasa.”
“Janganlah disebut saya akan jadi konsultan Abah Sanusi. Kok sepertinya saya lebih pintar dari beliau. Yang betul itu, kita selalu bertukar pikiran. Pertukar ide dan gagasan, bagaimana caranya masyarakat Kabupaten Malang lebih makmur dan sejahtera,” tandas Gunawan. (Ra Indrata)