MALANG POST – Akademisi dan Pengamat Politik Rocky Gerung, berdiskusi dengan generasi muda yang biasa disebut Generasi Z (Gen Z) dan milenial, yang saat ini menjadi sorotan. Terlebih saat menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024.
Sebab, di Pilkada serentak 2024 yang akan digelar pada 27 November 2024, tantangan Gen Z dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 sangat berat.
Hal itu disampaikan Rocky Gerung saat menghadiri diskusi bertajuk ‘Gen Z Menolak Politik Dungu’ yang diadakan di salah satu cafe di Kota Malang, Sabtu (23/11/2024).
Untuk itu, Rocky Gerung meminta kepada generasi muda, khususnya Gen Z harus memiliki peran aktif dalam politik dan tidak boleh apatis.
“Jadi generasi muda khususnya Gen Z harus lebih kritis dalam memilih pemimpin dan tidak hanya terpaku pada popularitas,” ucapnya.
Sebab, lanjut Gerung, etika dan intelektualitas bagi calon pemimpin sangat penting, karena elektabilitas semata tidak cukup untuk menjadi pemimpin yang baik.
“Calon pemimpin itu harus memiliki integritas moral yang tinggi dan kemampuan intelektual yang mumpuni untuk mengatasi berbagai tantangan,” tegasnya.
Sementara, PIC (Person in Charge) kegiatan diskusi bertajuk ‘Gen Z Menolak Politik Dungu’, Hengki Bayu Firmansyah mengatakan, diskusi ini diselenggarakan dengan tujuan untuk memberikan edukasi kepada Gen Z terhadap geliat politik.
“Diskusi ini untuk membangun mindset Gen Z dan Milenial. Terlebih terhadap Gen Z, tajuknya Gen Z Menolak Politik Dungu,” katanya.
Untuk itu, lanjut Bayu, dengan forum diskusi ini pihaknya menginginkan bisa memberi edukasi politik kepada Gen Z, agar dapat menyikapi iklim politik yang terjadi menjelang kontestasi gelaran pilkada serentak.
“Tujuannya memberikan edukasi, bagaimana Gen Z dan millenial menyikapi yang namanya politik itu seperti apa,” jelasnya.
Bayu menegaskan, dirinya mengundang tokoh seperti Rocky Gerung, karena dinilai dapat membekali para Gen Z untuk turut berpartisipasi dan bersikap dalam konstetasi Pilkada di Kota Malang.
“Rocky Gerung bisa mengedukasi bahwa pemuda punya akal waras untuk menyikapi Pilkada,” terangnya.
Sebab, tambah Bayu, tokoh seperti Rocky Gerung diharapkan dapat menyumbang buah pikirannya untuk mengedukasi Gen Z. Terlebih dalam pembawaannya yang dikenal lugas saat menyampaikan kritik.
“Karena beliau sebagai pengamat politik yang juga aktivis perlu menyumbang apa yang ada di pikirannya. Kita anggap Rocky ini lugas, logis dan bisa merangsang otak dan akal kita agar bisa berpikir sehat,” pungkasnya.
Penulis: Ganes Danastri Pratista A.A