MALANG POST – Pemkot Batu menggelontor bantuan alat dan bahan pertanian untuk peningkatan program swasembada pangan. Hal ini kata Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai sebagai implementasi dari arahan Presiden RI Prabowo Subianto.
Bantuan yang digelontorkan iberupa 150 kilogram benih jagung, 400 kilogram pupuk jenis Urea dan NPK, 10 ton pupuk organik padat dan 3 cultivator kepada petani Kota Batu yang diwakili Kelompok Tani Desa Oro-oro Ombo.
“Penyerahan 150 kilogram benih jagung dan 10.4 ton pupuk kepada petani Kota Batu merupakan implementasi dari arahan Presiden RI, tentang program swasembada pangan dalam waktu sesingkat-singkatnya,” tutur Aries, Kamis (21/11/2024).
Melalui aksi ini, Forkopimda Kota Batu berharap dapat meningkatkan produksi jagung di Kota Batu, sehingga mampu memenuhi kebutuhan pangan masyarakat lokal dan menjadi sumber pendapatan tambahan bagi para petani.
“Kami berharap, dengan diserahkannya benih jagung dapat dimanfaatkan dengan baik oleh petani. Sehingga Kota Batu sebagai scope pertama keberhasilan program tersebut dapat terlaksana dengan baik dan memberikan dampak yang baik bagi masyarakat,” paparnya.
Keberhasilan program ini, kata Aries, adalah hasil kerja sama antara seluruh stakeholder di Kota Batu. Dimana target dari kegiatan ini adalah kemandirian pangan di Kota Batu yang dapat berdampak pada sektor ekonomi dan pariwisata Kota Batu.
“Ini adalah titik awal program ketahanan pangan sesuai arahan Presiden dan akan terus ditingkatkan melalui pemberdayaan masyarakat yang harus dikembangkan secara signifikan. Target kita kedepan adalah kemandirian pangan khususnya di Batu. Hal ini juga akan memperkuat sektor ekonomi dan pariwisata didukung oleh Pemerintah Kota Batu,” paparnya.
Sebelumnya, Pemkot Batu bersama Polres Batu melakukan pembukaan lahan tidur menjadi lahan produktif di kawasan Desa Oro-oro Ombo, Kecamatan Batu. Pembukaan lahan itu mulai dari penataan lahan hingga siap ditanami.
Program tersebut dijalankan secara bertahap, dari luas lahan awal 10 hektar akan terus ditambah dan dikembangkan hingga 20 hektar. Lahan tersebut akan dikelola langsung oleh para petani desa setempat. (Ananto wibowo)