MALANG POST – Sepanjang break kompetisi saat FIFA Matchday November, Arema FC benar-benar banyak melakukan eksperimen. Untuk bisa menciptakan kombinasi taktik dan strategi dalam kompetisi Liga 1 musim 2024/2025.
Terutama sekali sebagai persiapan turun di pekan ke-11, saat dijamu Madura United pada Kamis (21/11/2024) siang di Stadion Gelora Bangkalan, Madura.
Ternyata formasi yang diturunkan di laga yang berlangsung di bawah suhu 33 derajat itu, benar-benar membuahkan hasil yang maksimal.
Skuadra Singo Edan, sukses mengambil tiga poin dari tuan rumah. Berkat kemenangan 4-2 (3-1) lewat gol-gol yang dihasilkan Dalberto (menit ke-8), Ahmad Maulana (32’), Thales Lira (45+1’) dan Charles Lokoli Ngoy di menit ke-85.
Sedangkan dua gol tuan rumah, yang dicetak Iran Junior menit ke-23 dan Lulinha saat laga berada di injury time menit 90+2, tidak mampu menyelamatkan tim berjuluk Laskar Sapi Kerrab ini dari kekalahan.
Yang menarik di laga tersebut, Arema FC justru mengawali laga dengan memasang formasi yang cukup unik. 4-3-2-1, yang bisa diubah menjadi 3-5-2. Dengan menempatkan Dalberto sebagai target man, diapit oleh Dendi Santoso dan Dedik Setiawan.
Tetapi Wiliam Marcilio, punya kebebasan untuk bergerak. Karena di tengah cukup kuat ditempatkan Arkhan Fikri dan Pablo Oliveira.
Selain itu, bertindak sebagai tim tamu, Arema FC juga terlihat tidak mau tergesa-gesa melakukan serangan. Mereka memilih banyak menunggu, untuk memanfaatkan counter attack. Hingga menjadikan kedalaman skuad untuk bertahan cukup terjaga.
Terbukti tiga dari empat gol yang berhasil dicetak Arema FC, justru dihasilkan dari skema serangan balik. Terlepas dari dua gol karena kesalahan pemain Madura United itu sendiri.
Tampaknya taktik dan strategi yang sudah dirancang sejak jauh-jauh hari, benar-benar mampu diterjemahkan pemain Arema FC di lapangan.
Tak heran selepas laga, pelatih asal Brasil, Joel Corneli, menyampaikan terima kasih atas kerja keras semua pemain, untuk bisa mempersembahkan tiga poin.
“Sejak awal permainan Arema FC memang menunggu pemain-pemain Madura United untuk keluar (menyerang). Apalagi Madura United adalah tim bagus. Mereka adalah runner up Liga 1 musim lalu.”
“Jadi kita benar-benar harus disiplin dalam menjaga daerah. Termasuk ketika kita kebobolan, pemain juga tetap harus disiplin. Dan alhamdulillah, kita dapat tiga poin,” ujar Joel Corneli, dalam post match press conference, Kamis (21/11/2024) malam.
Pelatih berlisensi Conmebol Pro ini juga menyebutkan, ketika Arema FC kebobolan gol kedua di injury time, memang pemain-pemain Arema FC sudah terlihat santai dan kurang fokus. Karena saat itu Arema FC sudah unggul 4-1.
“Karena itu setelah pertandingan, saya selalu ingatkan pemain untuk selalu fokus sampai pertandingan berakhir.”
“Selain itu, Madura United memang tim bagus. Mereka memang luar biasa. Jadi setelah itu (setelah gol kedua Madura United), saya selalu teriak agar pemain tetap fokus,” tandasnya.
Joel Corneli sendiri, melihat penampilan Arema FC yang berhasil menang di laga tandang, bukanlah dihasilkan secara tiba-tiba.
Dia lantas memberi contoh, saat Piala Presiden 2024 lalu, banyak pemain baru. Tetapi mereka sukses meraih gelar juara.
Kemudian saat turun di Liga 1 musim 2024/2025, Joel Corneli mengaku awalnya agak susah, setelah bertemu dengan tim-tim lainnya.
“Jadi kami harus benar-benar kerja keras untuk bisa bermain bagus di Liga 1.”
“Saat ini kami sudah berada di (papan) atas. Saya tidak lagi mau melihat ke bawah. Kami akan mau selalu di atas. Semoga kami bisa segera ke empat besar,” tegasnya.
Sedangkan bek sayap Arema FC, Achmad Maulana Syarief, menyebutkan laga di pekan ke-11 lawan Madura United itu, bukanlah laga yang ringan. Karena kedua tim, sama-sama tim yang kuat.
“Pertandingan tadi (Kamis, Red.) sebenarnya sama-sama kuat. Hanya saja, strategi dari pelatih (Arema FC) lebih bisa diterapkan. Pemain-pemain kita lebih berhasil memanfaatkan peluang. Jadi alhamdulillah bisa dapat tiga poin,” sebut Achmad Maulana Syarief, yang menyumbang satu dari empat gol kemenangan Arema FC. (Ra Indrata)