MALANG POST – Debat pamungkas Pilkada Kota Batu Tahun 2024 sukses digelar KPU Kota Batu. Jalannya debat berlangsung hangat di Golden Tulip Holand Resort, Kamis (21/11/2024) malam. Setiap paslon Walikota dan Wakil Wali Kota Batu membuka debat dengan memaparkan visi-misi sesuai tema.
Debat pamungkas diikuti tiga paslon Pilkada Kota Batu 2024, yakni Nurochman-Heli Suyanto, Firhando Gumelar-H Rudi dan Kris Dayanti-Kresna Dewanata Phrosakh.
Pada debat pamungkas itu mengangkat sejumlah tema diantaranya, Sosial, Hukum, Ekonomi dan Tata Kelola Pemerintahan. Total ada lima panelis dari kalangan akademisi telah menyun pertanyaan. Diantaranya Edi Purwanto, Angga Sukamara Christian Permadi, Yuventia Prisca Diyanti Todalani, Zikrie Pramudia Alfarhisi dan Dekki Umamur Ra’is.
Ketua KPU Kota Batu, Heru Joko Purwanto berpesan, dalam debat pamungkas ini setiap paslon dilarang menyerang pribadi masing-masing paslon. Berikut para pendukung untuk senantiasa menjaga ketertiban.
BUKA DEBAT: Ketua KPU Kota Batu saat membuka debat publik pamungkas. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
“Kemudian saya juga titip pesan kepada seluruh masyarakat Kota Batu, dimana sebentar lagi memasuki masa tenang, agar selalu menjaga ketertiban dan keamanan di lingkungan,” papar Heru.
Dia menambahkan, di malam masa tenang nanti, pihaknya akan langsung melakukan penertiban alat peraga kampanye (APK) milik masing-masing paslon.
Dengan adanya penertiban itu, Heru berharap ada statment dari masing-masing paslon tentang APK, yang bisa diambil untuk dimanfaatkan masyarakat menjadi suatu hal yang berguna.
“Kami harap seluruh paslon ada yang statment, seluruh APK bisa dimanfaatkan masyarakat Kota Batu. Misal kayunya bisa dimanfaatkan untuk kandang ayam atau lainnya,” tutur Heru.
Lebih lanjut, pihaknya berharap, dari tiga debat yang telah diselenggarakan bisa mendapatkan hasil maksimal. Melalui debat-debat itu bertujuan agar masyarakat tahu visi-misi dan program setiap paslon.
“Mari kita jaga bersama Kota Batu,” imbuhnya.
Dalam debat-debat sebelumnya, Heru biasanya melontarkan jula-juli. Namun berbeda dengan debat ke tiga ini, dia melantunkan sebuah syair yang memiliki makna begitu dalam. Yakni tentang himbauan dan ajakan kepada seluruh masyarakat Kota Batu untuk menolak politik uang. (Ananto Wibowo)