MALANG POST – Penyelesaian masalah persampahan terus dilakukan jajaran Pemkot Batu. Di penghujung Tahun 2024 ini, mereka menambah dua unit mesin pengolah sampah incenerator.
Dari dua unit mesin incenerator itu, satu mesin diletakkan di TPS3R Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu. Kemudian satu mesin incenerator lainnya diletakkan di TPS3R Kelurahan Dadaprejo, Kecamatan Junrejo.
Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai menyatakan, penambahan dua unit mesin incenerator itu dilakukan untuk mengolah sampah yang sudah tidak bisa didaur ulang atau dimanfaatkan lagi.
“Dua unit mesin incenerator rator baru itu masing-masing memiliki kapasitas 15 ton per hari. Kapasitas tersebut sama dengan yang ada di TPA Tlekung,” tutur Pj Aries, Selasa (19/11/2024).
Untuk memastikan pemasangan peralatan tersebut berjalan sesuai dengan rencana, Pj Aries melakukan kunjungan secara langsung ke lokasi. Kunjungan itu juga sekaligus untuk memastikan penanganan sampah di Kota Batu.
Lebih lanjut, Pj Aries juga mewanti-wanti, meskipun ada tambahan dua unit mesin incenerator, wisatawan dan masyarakat harus tetap sadar akan pentingnya memilah sampah dari rumah. Ini bertujuan untuk mempermudah pemecahan masalah sampah di Kota Batu, sebagai Kota pariwisata yang membutuhkan perhatian serius terhadap pengolahan sampah.
CEK PEMASANGAN: Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai bersama Plt Kepala DLH Kota Batu, Alfi Nurhidayat saat melakukan pengecekan pemasangan mesin incenerator di Kelurahan Sisir. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
“Kami berharap dengan berbagai macam terobosan dan inovasi yang dilakukan pemerintah, turut didukung oleh masyarakat dan wisatawan. Jika sampah sudah dipilih dan dipilah dengan benar, tidak memperlama waktu petugas saat memilah di TPS3R, sehingga tidak ada lagi tumpukan sampah di Kota Batu,” kata Pj. Aries.
Melalui inovasi teknologi incenerator dan kesadaran masyarakat dalam memilah sampah, dirinya meyakini, dapat mengatasi permasalahan sampah di Kota Batu.
“Kami berkomitmen untuk terus mendukung program-program pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Mari kita bersama-sama wujudkan Kota Batu yang bersih, hijau dan asri,” imbuhnya.
Sebelum datangnya dua unit mesin incenerator baru itu, di TPA Tlekung juga sudah ada tiga unit mesin incenerator. Incenerator merupakan alat yang digunakan untuk membakar limbah dalam bentuk padat, dengan memanfaatkan pembakaran pada suhu tertentu. Teknologi bakar sampah ini merupakan sebuah alternatif untuk mengurangi timbunan limbah secara efektif dan efisien.
“Karena melibatkan pembakaran dengan suhu tinggi. Energi panas yang bisa dihasilkan, juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber listrik,” tutur dia.
Lebih lanjut, dia juga menjelaskan, aspek penting dalam insinerasi adalah proses kandungan energi (heating value) limbah yang diolah. Faktor tersebut, tak hanya menentukan kemampuan yang diperlukan dalam berlangsungnya proses pembakaran. Tetapi juga diketahui beberapa energi yang diperoleh setelah insinerasi selesai dilakukan.
Sebagai informasi, incenerator memiliki efektifvitas yang mampu menekan 90 persen volume dan 75 persen masa limbah sesuai derajat dan komposisi sampah. Dengan adanya hal itu, sangat efektif mengurangi volume sampah yang dibuang dalam jumlah besar.
Ada beberapa kelebihan penggunaan incenerator, salah satunya adalah hemat lahan. Lalu dapat mengurangi sampah dengan signifikan. Dalam pengelolaan limbah padat pengurangan sampah mampu mencapai 95 persen, sehingga beratnya mampu dikurangi 80 persen. (Ananto Wibowo)