MALANG POST – Skuadra Singo Edan, masih memiliki waktu efektif empat hari, sebelum dijamu Madura United. Dalam pekan ke-11 di Liga 1 musim 2024/2025, pada Kamis (21/11/2024) mendatang, di Stadion Gelora Bangkalan.
Dalam sisa waktu tersebut, tampaknya bakal dimanfaatkan pelatih Arema FC, Joel Corneli, untuk memantapkan taktik dan strategi saat bertemu tim yang saat ini berada di papan bawah klasemen sementara.
Ya. Laskar Sappe Kerrab saat ini berada di posisi ke-17. Hanya satu strip di atas Semen Padang, yang berada di dasar klasemen. Mereka hanya meraih lima poin dari hasil sekali menang dan dua kali seri. Sisanya tujuh pertandingan selalu berakhir dengan kekalahan.
Sementara Arema FC, justru saat ini tengah kokoh di papan tengah. Meraih 15 poin dari hasil empat kali menang, tiga kali seri dan tiga kali kalah.
Namun demikian Joel Corneli tidak lagi mau kecolongan, ketika berhadapan dengan tim yang tengah berada di zona degradasi.
Kekalahan telak 1-3 yang diterima dari PSS Sleman, masih menjadi trauma tersendiri bagi pelatih asal brasil itu.
“Saat itu kondisi PSS Sleman juga berada di papan bawah. Kami pun mengira akan dengan mudah mengalahkan mereka, karena posisinya di bawah.”
“Tetapi kenyataannya, kami justru kebobolan tiga gol. Kami pun gagal membawa poin dari kandang mereka,” ujar Joel Corneli, belum lama ini.
Pelatih berusia 57 tahun ini juga tidak mau jemawa. Meski saat bertanding di luar kandang, Arema FC sementara ini masih sangat superior. Dari enam kali laga tandang, tiga kali Arema FC berhasil menang. Dua kali seri dan hanya sekali kalah.
Karenanya, Joel Corneli juga terus mengembleng Johan Ahmad Alfarizie dan kawan-kawan, untuk terus memantapkan taktik dan strategi.
Salah satunya dengan menggelar internal game, Jumat (15/11/2024) pagi. Bahkan latihan itu tergolong spesial, karena digelar di Lapangan Wonoayu, Wajak, Kabupaten Malang. Yang memang memiliki kualitas rumput bagus dan lokasinya berada di lereng gunung.
Perubahan taktik dan strategi yang sudah disiapkan untuk menghadapi Madura United, diterapkan dalam laga antar pemain itu. Karena skuadra Singo Edan, dibagi menjadi dua tim. Arema FC A, yang banyak dihuni pemain-pemain utama. Sedangkan Arema FC B, diisi oleh pemain pelapis. Atau pemain yang sering memanaskan bangku cadangan.
Pelatih berlisensi Conmebol Pro ini mengakui, internal game yang dia buat, untuk menjaga ritme permainan. Sekaligus menjadi simulasi permainan Arema FC, untuk kembali turun di Liga 1 musim 2024/2025. Setelah libur hampir tiga pekan karena datangnya FIFA Matchday November.
Sekalipun dalam internal game itu, tidak digelar dalam durasi waktu 2×45 menit. Hanya saja, Joel Corneli melihat tujuan utama menyuguhkan laga dalam atmosfer pertandingan, sudah tercapai.
“Tentu saja internal game ini, tidak dengan durasi total 90 menit. Karena itu pasti melelahkan sekali. Jadi, kami membuat 35 menit di babak pertama dan 25 menit di babak kedua,” sebut pelatih yang sudah memberikan tropi Piala Presiden edisi 2024 untuk Arema FC ini.
Tetapi kalau pun ada yang beda, antara internal game dengan sesi latihan game biasanya, adalah dari sisi lebar lapangan. Dalam internal game itu, Joel Corneli memakai ukuran asli lapangan saat pertandingan.
Karena dengan memakai lapangan yang standar pertandingan, Joel Corneli ingin pemainnya seolah-olah, memang berada dalam pertandingan yang sesunggunya. (*/Ra Indrata)