MALANG POST – Rem blong pada kendaraan bermuatan, bisa dikendalikan dengan jumlah muatannya.
Karena dari beberapa kejadian kecelakaan, yang melibatkan kendaraan bermuatan karena rem blong, banyak faktor yang berkaitan. Salah satunya muatan yang dibawa.
Hal itu disampaikan Pakar Transportasi ITN Malang, Nusa Sebayang, saat menjadi narasumber talkshow di program Idjen Talk. Yang disiarkan langsung Radio City Guide 911 FM, Rabu (13/11/2024).
“Tetapi sebenarnya pabrik kendaraan, sudah mempertimbangkan kekuatan rem dengan maksimal muatan yang bisa diangkut.”
“Kalau pun ada kejadian yang fatal, kebanyakan karena kendaraan ODOL masih beroperasi di jalan. Sehingga ini juga berpotensi mengalami rem blong sampai mengakibatkan kecelakaan,” katanya.
Nusa menambahkan, faktor keselamatan di jalan itu ada tiga kondisi yang harus dipastikan siap. Yaitu kondisi kendaraan, kondisi pengemudi dan kondisi jalan.
Karena dalam kacamata Nusa Sebayang, SOP yang ada di jalan tol Indonesia, sudah sangat baik. Termasuk soal perambuan dan papan pemberitahuan untuk pengendara.
“Realitas yang terjadi saat ini, sebenarnya dari perilaku pengendara di jalan tol yang menyimpang, sehingga kecelakaan tak terhindarkan.”
“Contohnya bad habit pengendara di tol. Harusnya ketika berkendara dengan kecepatan lambat ada di sebelah kiri, tapi banyak yang mengambil lajur kanan,” sebutnya.
Sementara itu, Sekretaris Organda Malang, R. Purwanto Tjokro menambahkan, sejauh ini peranan Organda baik di tingkat provinsi maupun Kota dan Kabupaten, dengan masif memberikan edukasi ke para sopir. Untuk lebih peduli SOP berkendara, khususnya dengan kendaraan besar.
“Hanya saja, penegakan hukum yang tegas juga sangat penting. Begitupun untuk peranan pihak yang cek kondisi kendaraan harusnya lebih masif lagi. Seperti dengan memaksimalkan jembatan timbang di Singosari,” tandasnya.
Purwanto menambahkan, saat ini yang perlu dimasifkan lagi selain edukasi ke sopir, juga ke para pengusaha. Karena mereka orientasinya bisnis saja, tanpa peduli kesehatan sampai kondisi psikologis sopir. (Wulan Indriyani – Ra Indrata)