MALANG POST – Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Kawasan Pemukiman (DPUPRPKP) Kota Malang, Dandung Djulharijanto, memerintahkan tim satuan tugas (Satgas) gerakan angkat sedimen dan sampah (GASS) ke titik lokasi bau yang tidak sedap.
Itu setelah masyarakat yang berada di sisi selatan pintu kantor BRI di Jalan Bromo, mencium
bau tidak sedap, sekitar lima hari belakangan. Atau sejak Rabu (30/10/2024) lalu.
Setelah mendapatkan perintah, Koordinator Satgas GASS DPUPRPKP Kota Malang, Samsu Ismail, telah menerjunkan anak buahnya ke lapangan.
“Sebagaimana dilaporkan ke saya oleh Mas Hari Widodo atau Beng-Beng. Ada sumbatan di saluran drainase tersebut. Yang disebabkan sampah maupun bongkahan batu. Ditambah dengan akar pohon di atasnya mengurai, hingga ada dorongan ke drainase,” kata Samsu Ismail melalui Hari Widodo, Selasa (5/11/2024).
Selain terjadi sumbatan hingga menyebabkan air meluber ke jalan, lanjutnya, air yang meluber juga menimbulkan bau tidak sedap. Diyakini bau tidak enak itu dari limbah rumah tangga, limbah cafe resto atau usaha kuliner di sekitarnya.
“Saat ini Satgas GASS DPUPRPKP, berupaya mengalirkan kembali air yang tersumbat terlebih dulu. Terkait baunya yang ditimbulkan, kami segera melaporkan ke pimpinan. Guna mendapatkan penanganan lebih lanjut,” tambahnya.
Kepala DPUPRPKP, Dandung Djulharijanto, melalui analis pembiayaan infrastruktur PUPR Ahli Muda, Yocky Agus Firmanda menjelaskan, dinding saluran batu bata yang menjadi pelindung drainase, ambrol di dalam. Karena dorongan akar pohon di atasnya.
“Kikisan air dan sampah juga turut menunjang ambrolnya dinding tersebut. Kami (DPUPRPKP) terus dilakukan perbaikan dan peningkatan di berbagai wilayah yang terjadi penurunan kualitasnya,” jelas Yocky.
Perbaikan dan peningkatan kualitas saluran drainase, tambahnya, Tidak hanya dilakukan sendirian, tapi koordinasi dengan OPD terkait. Semisal terkait sampah atau limbah, perlu dilakukan koordinasi dengan DLH.
“Kami akan berkoordinasi dengan DLH, juga memberikan surat teguran kepada pihak-pihak yang dinilai berkontribusi penyumbatan saluran drainase. Dari DLH pun harapannya juga bisa memberikan teguran atau peringatan, berkaitan dengan limbah masuk di saluran drainase,” tuturnya.
Masih di tempat sama, petugas keamanan dari Bank Rakyat Indonesia, Taufik Hidayat dan Catur, membenarkan adanya bau tidak sedap dari air yang meluber ke jalan. Yang diduga ditimbulkan dari dalam saluran drainase di depan kantornya.
“Kami merasakan bau tidak enak mulai Rabu (30/10/2024) lalu. Untungnya hujan tidak terlalu besar intensitasnya, sehingga tidak semakin meluap kemana-mana.”
“Syukur alhamdulilah, jika sudah ada penanganan dari DPUPRPKP. Harapannya sudah tidak ada bau tak sedap lagi,” pungkas mereka berdua. (Iwan Irawan – Ra Indrata)