MALANG POST – Penjabat (Pj) Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan, didampingi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) setempat, memonitor harga-harga sembako di pasar tradisional.
Ketika meninjau perkembangan harga tersebut di tiga titik lokasi, didapati harga tomat yang melonjak cukup signifikan. Seperti di Pasar Sawojajar, Klojen dan Superindo Sawojajar, kenaikannya mencapai Rp10 ribu/kilogramnya. Sebelumnya hanya Rp6 ribu – Rp9 ribu, kini tembus diharga Rp17 ribu – Rp18 ribu/kilogram.
Peninjauan itu sendiri, sebagai tindaklanjut hasil rapat pertemuan secara daring (online) bersama Menteri Dalam Negeri sebelumnya. Agar dilakukan pemantauan harga, maupun ketersediaan sembako, sayuran, minyak goreng, bawang merah dan putih serta lainnya .
“Untuk kebutuhan beras SPHP, minyak goreng dan bawang tersedia. Ketika kami lihat di Bulog Gadang dan di Pasar Sawojajar. Beras SPHP tersedia 1.600 ton stoknya. Terdapat perbedaan harga di Superindo Sawojajar dan pasar tradisional. Selisih Rp2 ribu sampai Rp4 ribu,” jelas Pj Iwan Kurniawan, disela-sela peninjauannya.
Pj Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan, bersama TPID saat meninjau ketersediaan stok beras SPHP sebanyak 1.600 ton di gudang Bulog Malang. Stok itu aman untuk beberapa bulan ke depan. (Foto: Iwan Irawan/Malang Post)
Menanggulangi kenaikan harga tomat di pasaran, suami dari Septiana Iwan Kurniawan ini akan melakukan mengintervensi, terhadap pola pengaturannya dalam menghadapi setiap musimnya.
“Kenaikan harga tomat bukan murni kelangkaan stok, tapi juga dipengaruhi musimannya. Kami berharap ada pola atur ulang yang pas dan tepat. Agar ketersediaan tomat dan harganya bisa stabil di pasaran,” tutur Iwan.
Selain tomat, hagar minyak goreng merek Milik Kita, juga naik karena stoknya belum datang. Bulog sendiri pada November – Desember 2024 ke depan, baru akan menyalurkan sekitar 54 ribu liter Minyak Kita.
Karena itulah, pihaknya secepatnya melakukan identifikasi untuk ambil langkah. Guna mengatasi kelangkaan stok Minyak Kita, agar tidak terjadi lonjakan harga. Dibutuhkan upaya stabil dengan ketersediaan stok dan keterjangkauan harganya.
“Kami ingin ada pemantauan atau update cek ketersediaan stok dan harga setiap waktu oleh tim yang ditunjuk. Intervensi yang perlu dilakukan, saat ini baru tomat dan minyak merk Minyak Kita. Karena digemari masyarakat,” sambung dia.
Kepala Diskopindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi membenarkan apa yang disampaikan Pj Wali Kota Malang. Terkait kenaikan harga tomat melonjak, murni karena faktor alam.
“Jadi kita kesulitan melakukan intervensi secara langsung. Faktor panen di musim hujan juga memberikan pengaruh. Kami bersama pihak-pihak terkait, terus berupaya mengendalikan harga maupun ketersediaan sembako di semua lini,” cetusnya. (Iwan Irawan – Ra Indrata)