MALANG POST – Untuk keduakalinya di partai kandang, Arema FC harus mengakui keunggulan tim tamu. Setelah pada 17 Agustus 2024 lalu, Borneo FC berhasil menang 2-0. Giliran pada Sabtu (26/10/2024) kemarin, Persija yang unggul 2-1. Di Stadion Gelora Soepriadi, di Kota Blitar.
Dalam pertandingan yang diwarnai dua kartu kuning itu, seakan-akan pelatih Arema FC, Joel Corneli, kehilangan sentuhan magisnya. Pelatih asal Brasil itu, seperti kesulitan menembus tembok pertahanan Persija, yang dikawal defender Timnas Indonesia, Rizky Ridho.
Hal itu juga terlihat dengan tidak berjalanannya strategi permainan, seperti saat mereka mengalahkan Malut United, di tempat yang sama pada Sabtu (19/10/2024) lalu.
Padahal dalam kacamata Joel Corneli, pemain-pemainnya sudah bermain bagus di babak pertama. Dengan mampu menciptakan banyak peluang di garis pertahanan Persija.
Namun cukup disayangkan, justru Persija yang berhasil mencetak gol terlebih dahulu. Di tengah-tengah gempuran pemain Arema FC.
Apalagi gol itu terjadi karena kesalahan pemain Arema FC. Yang tidak berhasil menghalau bola, dari sebuah serangan Persija.
Di menit 24 itu, bola liar justru mengarah ke depan Marko Simic. Tanpa dikontrol lagi, bola setengah melayang itu langsung ditendang keras ke gawang Arema. Lucas Frigeri pun dibuat tak berkutik.
“Saya menyukai apa yang ditampilkan tim ini secara keseluruhan. Dengan organisasi permainan yang cukup bagus.”
“Kami unggul. Kami pantas mendapatkan hasil yang lebih baik dari ini. Setidaknya hasil imbang,” kata Joel Corneli, dalam sesi jumpa pers setelah pertandingan.
Pelatih berusia 57 tahun itu menilai, justu gol Persija di awal babak kedua, yang diciptakan mantan pemain Arema FC, Hanif Sjahbandi menit ke-55, menjadikan Singo Edan sulit untuk bangkit.
Padahal setelah gol itu, Joel Corneli sudah mengubah pola permainan. Dengan menarik keluar Dedik Seitawan dan Julian Guevara. Diganti Charles Lokolingoy dan Samuel Balinsa. Belum puas, dia pun memasukkan Muhammad Rafli dan Bayu Setiawan.
“Setelah kebobolan, kami mengubah strategi permainan. Kami harus mengambil risiko lebih besar. Namun dalam perubahannya, tim kami justru tidak bisa menjaga standar permainan yang kami miliki.”
“Kami melakukan perubahan dengan mengambil risiko lebih besar. Kami bertaruh untuk mengejar gol kedua. Namun pada akhirnya, kami harus menerima kekalahan ketiga kalinya. Namun, saya yakin kami bakal berbenah untuk laga berikutnya,” tandasnya.
Sementara itu, defender asal Brasil, Thales Lira, langsung mengajak seluruh penggawa Singo Edan, untuk secepatnya bangkit dari keterpurukan. Setelah kalah di kandang untuk kedua kalinya.
Kekalahan yang disebabkan gol Marko Simic di menit ke-24 itu, sebenarnya sempat berhasil disamakan oleh Dalberto Luan Belo, dengan golnya di menit 42.
Namun sialnya, gawang Arema kembali kebobolan gol dari Hanif Sjahbandi di menit ke-55. Gol kedua itu yang menjadi tekanan tersendiri bagi Skuad Singo Edan.
“Sekarang kami harus bangkit dan di laga berikutnya, kami akan berusaha meraih hasil positif,” kata Thales dalam sesi jumpa pers setelah pertandingan.
Meski kalah dari Persija, Thales menilai Arema FC sudah bermain bagus di pertandingan ini. Namun, bermain bagus pun belum cukup untuk mengamankan tiga poin.
“Saya pikir kami bermain bagus. Di sepanjang laga, kami seperti tim yang layak mendapat tiga poin.”
“Sayangnya, kami akhirnya kemasukan dua gol. Namun kami bertekad, kami akan berjuang lagi, kami mencoba lagi,” imbuh mantan pemain PSS Sleman itu. (*/Ra Indrata)