MALANG POST – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersinergi dengan DPR RI menargetkan bantuan pemasangan listrik gratis bagi 26.605 Rumah Tangga tidak mampu di Provinsi Jawa Timur melalui program bantuan pasang baru listrik (BPBL) tahun anggaran 2024.
Koordinator Kelaikan Teknik dan Keselamatan Ketenagalistrikan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ES, Wahyudi Joko Santoso menyampaikan bahwa program ini mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan rasio elektrifikasi dan membantu masyarakat memperoleh akses listrik.
“Program yang di jalankan sejak tahun 2022 ini tetap lanjut hingga tahun 2024,” ujarnya, Sabtu (26/10/2024).
“Tahun ini menargetkan 150.000 rumah tangga se-Indonesia,” sambung Wahyudi saat Sosialisasi dan Penyalaan Pertama Program BPBL Provinsi Jawa Timur di Desa Jambuwer, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang.
Wahyudi menyampaikan, Program BPBL ini di harapkan dapat membawa manfaat bagi masyarakat.
Dengan memiliki akses listrik sendiri, penerima BPBL di harapkan tidak lagi tergantung dari tetangga untuk penyediaan listriknya.
Ia berharap dengan program BPBL susut jaringan dari sambungan ilegal melalui penarikan kabel ke tetangga dapat berkurang.
“Perlu di ketahui, sambungan listrik yang tidak sesuai dengan kaidah keselamatan ketenagalistrikan seperti tidak di pasang oleh badan usaha yang terakrediasi dan tenaga teknik yang tersertifikasi tentu sangat berbahaya,” ujar Wahyudi.
Dalam kesempatan yang sama, Anggota DPR RI Moreno Soeprapto mengapresiasi program BPBL ini.
Ia berujar walaupun belum seluruh masyarakat Malang Raya terjangkau bantuan ini, namun sebagian warga di wilayah tersebut telah mendapatkan manfaat program yang menjadi aspirasinya.
Moreno juga mengatakan bahwa program ini sangat membantu produktivitas.
Karena dengan adanya akses listrik ini, kata Moreno, memudahkan masyarakat dalam bercocok tanam, beraktivitas di luar rumah, dan mendukung anak-anak sekolah.
“Dengan adanya bantuan ini, anak-anak bisa belajar di malam hari dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di Kecamatan Kromengan,” ungkap Moreno.
Sementara Staf Ahli Direksi PT PLN (Persero), Bonar Hutapea berharap kolaborasi antara pemerintah dan PLN menjadi langkah awal sinergi untuk melakukan perluasan dan pengembangan kerjasama lainnya yang memungkinkan pemanfaatan potensi bisnis dalam Ekosistem Listrik.
“Kami yakin Program BPBL 2024 dapat memberikan manfaat bagi masyarakat yang membutuhkan,” kata Bonar.
Penerima manfaat BPBL di Desa Jambuwer, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang, Riyawati (35 tahun) menyampaikan, selama ini ia menyalur listrik dari rumah kakeknya.
Bonar berujar sewaktu menyalur sering mati lampu.
“Terima kasih karena dengan adanya program ini saya jadi terbantu,” ujar Riyawati.
Penerima manfaat lainnya, Jumiayah (41 tahun) yang sehari-hari bekerja sebagai penjual gorengan juga berterimakasih atas bantuan yanh di terima.
Dengan bantuan listrik gratis kini Ibu tiga orang anak ini mempunyai listrik sendiri.
“Terima kasih atas bantuannya, semoga ke depan masyarakat lain juga bisa mendapatkan bantuan ini,” ujar Jumiayah. (*/Ra Indrata)