MALANG POST – Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU), merupakan salah satu survei dengan periode publikasi triwulanan.
Bertujuan untuk mendapatkan informasi dini, mengenai indikasi perkembangan kegiatan ekonomi di sektor riil secara triwulanan.
Hasil SKDU pada triwulan III 2024, mengindikasikan kinerja kegiatan usaha tetap tumbuh. Meski termoderasi dibandingkan triwulan sebelumnya.
Hal tersebut tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) kegiatan usaha pada triwulan III 2024, sebesar 12,67 persen. Termoderasi dari 21,72 persen pada triwulan II 2024.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Malang, Febrina dalam rilisnya yang diterima Malang Post, menulis, melambatnya kinerja kegiatan dunia usaha pada triwulan III 2024, didorong terutama oleh menurunnya kinerja pada beberapa sektor.
Seperti Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (SBT 4,28 persen), Perdagangan Besar dan Eceran (SBT 1,53 persen) dan Transportasi dan Pergudangan (SBT -0,92 persen).
“Hal ini terjadi seiring normalisasi permintaan pasca momen festive season Ramadan, cuti bersama HBKN Idul Fitri dan Idul Adha dan berakhirnya libur sekolah tengah tahun, pada triwulan sebelumnya,” ujar Febrina.
Sementara itu, pada triwulan III 2024, SBT investasi tercatat sebesar 10,02 persen, lebih tinggi dari triwulan sebelumnya dengan SBT sebesar 5,49 persen.
“Saldo Bersih (SB) kondisi keuangan tercatat tumbuh positif dengan SB sebesar 12,37 persen, lebih tinggi dari triwulan sebelumnya dengan SB sebesar 10,62 persen.”
“Meningkatnya kondisi keuangan dunia usaha didorong oleh membaiknya akses kredit dan rentabilitas,” jelas alumni Universitas Gadjah Mada ini.
Pada triwulan IV 2024, masih kata Febrina, responden memprakirakan kegiatan usaha tumbuh dengan SBT sebesar 32,94 persen, lebih tinggi dibandingkan SBT 12,67 persen pada triwulan III 2024.
Terakselerasinya kegiatan usaha tersebut, seiring meningkatnya kinerja sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (SBT 5,74 persen), Perdagangan Besar dan Eceran (SBT 16,11 persen) dan Transportasi dan Pergudangan (SBT 0,92 persen).
Kata Febrina, peningkatan ini diprakirakan didorong oleh momen HBKN Nataru, serta berlangsungnya Pilkada serentak, yang mendorong konsumsi Rumah Tangga meningkat.
Sementara itu, La Nina yang diprediksi semakin melemah pada triwulan IV 2024 berpotensi meningkatkan produktivitas komoditas hortikultura di tengah cuaca yang kondusif. (*/Ra Indrata)