MALANG POST – Guru Besar Ilmu Pemerintahan, yang sekaligus Direktur Pascasarjana Universitas Islam Malang, Prof. Mas’ud Said menegaskan, salah satu pekerjaan rumah terbesar bagi pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, adalah angka kemiskinan yang masih tinggi.
Kata Prof. Mas’ud, sebenarnya PR pemimpin baru Indonesia masih cukup banyak. Salah satunya soal kemiskinan yang sampai saat ini masih tinggi. Mencapai 10,9 persen.
“Mendengar semangat Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, untuk mengentaskan kemiskinan, tentunya akan jadi tantangan tersendiri. Paling tidak harus di bawah 10 persen,” katanya.
Meski demikian, dengan keberhasilan dalam Pemilu di Indonesia, yang paling luar biasa dan kompleks, juga menjadi prestasi tersendiri.
Sedangkan Guru Besar Ilmu Sosiologi dan Pengamat Sosiologi Politik Universitas Muhammadiyah Malang, Prof. Wahyudi Winarjo menyebut, setelah mendengarkan pidato dari Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, selepas dilantik terlihat optimisme yang dibawa luar biasa.
Prof Wahyudi juga menjelaskan, bisa dikatakan pemerintahan Prabowo kali ini, bisa diistilahkan nationalism reborn. Mengingat Prabowo sendiri sebagai nasionalis sejati.
“Ada juga beberapa pesan yang disampaikan Prabowo dalam pidatonya, kalau tugas pemimpin untuk rakyat bukan diri sendiri dan keluarganya. Sekaligus catatan lainnya yaitu: “Wong Cilik kudu iso ngguyu”,” katanya.
Sementara Guru Besar Ilmu Ekonomi Pembangunan di Universitas Negeri Malang, Prof. Imam Mukhlis melihat, Presiden Indonesia yang baru, cukup optimis untuk pertumbuhan perekonomian bisa sampai 8 persen.
Kata Prof. Imam, untuk mewujudkan perekonomian yang lebih baik, tentu perlu adanya akselerasi pemanfaatan sumberdaya dan pembangunan.
“Adanya bonus demografi dan bonus teknologi di Indonesia, harus bisa dimaksimalkan kedepannya,” tandasnya. (Wulan Indriyani/Ra Indrata)