MALANG POST – Sukses Arema FC mengamankan tiga poin di partai kandang. Ketika menjamu Malut United, di Stadion Gelora Soepriadi, di Kota Blitar, Sabtu (19/10/2024) sore. Di pekan kedelapan Liga 1 musim 2024/2025. Karena adanya perubahan taktik dan strategi, utamanya di babak kedua.
Apalagi di babak pertama, Arema FC justru kecolongan lewat gol yang dicetak Yakob Sayuri di menit ke-40. Yang dicetak lewat tendangan bebas dari luar kotak penalti. Setelah sebelumnya, Achmad Maulana Syarief, melanggar Yakob Sayuri di luar kotak penalti.
Padahal sejak awal, Arema FC sudah mematok tiga poin ketika menjadi tim promosi dari Liga 2 tersebut. Apalagi skuadra Singo Edan, bermain di atas lapangan yang baru saja direnovasi.
Salah satu strategi yang dilakukan adalah langsung mengganti dua pemain di awal babak kedua. Yakni Julian Guevara digantikan Wiliam Marcilio dan memasukkan Dedik Setiawan, untuk menggantikan Dendi Santoso.
“Taktik dan strategi kami di babak pertama, sebenarnya sudah berjalan baik. Kami menciptakan beberapa peluang. Tapi justru tim lawan yang bisa mencetak gol lebih dulu.”
“Kami pun sedikit gugup, saat berusaha mencetak gol. Hingga menjadikan kami justru tidak bisa bikin gol di babak pertama,” kata Joel Corneli, dalam postmatch press conference, di Stadion Soepriadi.
Joel Corneli kembali menegaskan, Johan Ahmat Alfarizie dan kawan-kawan, sebenarnya sudah memainkan taktik dan strategi, sesuai dengan instruksinya.
Tetapi peluang demi peluang terbuang sia-sia. Tak ada yang bisa mencetak gol ke gawang Malut United. Seperti tendangan Charles Lokoli Ngoy, yang berhasil di blok pemain Malut United. Atau tendangan plesing dari Julian Guevara maupun Dalberto Luan Belo.
Karena itulah, pelatih asal Brasil itu langsung mengubah komposisi pemainnya. Untuk bisa menciptakan strategi dan taktik yang berbeda. Muaranya adalah membuat serangan menjadi lebih efektif dan tajam.
Dan itu terbukti. Hanya butuh waktu enam menit setelah peluit babak kedua dibunyikan, Arema FC berhasil mencetak gol penyeimbang.
Pencetaknya juga pemain yang baru masuk. Wiliam Moreira. Setelah mendapatkan umpan backheel dari Dalberto Luan Belo. Kerjasama antara dua pemain Brasil itu, berhasil merobek gawang Malut United, yang di babak pertama masih terlalu kokoh untuk Arema FC.
Kemudian ditambah dua gol, masing-masing dari Dalberto Luan Belo di menit ke-81. Serta brace Wiliam Marcilio saat injury time. Tepatnya di menit 90+1.
“Di babak kedua, kami harus mengubah taktik dan strategi. Kami masuk ke tengah. Kami berusaha tampil lebih agresif di depan gawang lawan.”
“Masuknya Dedik dan William, jadi kunci keberhasilan. Kami jauh lebih agresif. Kami menciptakan beberapa peluang. Jadi saya yakin, kami memang pantas menang,” jelas pelatih 57 tahun itu.
Sementara itu, soal kegagalan Arema FC mencetak gol di babak pertama, Joel Corneli menyebut, karena permainan yang disuguhkan pemain-pemainnya, masih terlalu lambat.
Padahal, katanya, di babak pertama itu, strateginya mengandalkan ketajaman Dalberto sebagai penyerang utama. Didukung lini tengah yang kuat dalam upaya mencetak gol.
“Kami tidak bisa mendapatkan ritme yang kami inginkan. Kami tidak bisa mencetak gol di depan mata. Padahal kami menciptakan banyak peluang,” tandasnya.
Karena permainan yang lambat itulah, di babak kedua, pelatih berlisensi Conmebol Pro ini, memasukkan pemain yang memiliki kecepatan. Utamanya juga punya naluri yang cukup tinggi untuk mencetak gol.
“Di babak kedua, kami mengubah postur tim agar lebih agresif dan tajam. Kami lebih vertikal ketika mengambil bola. Itulah sebabnya kami mampu membalikkan keadaan,” pungkasnya. (*/Ra Indrata)