MALANG POST -Sektor jasa keuangan di wilayah kerja (Wilker) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang terjaga stabil sampai dengan bulan Agustus 2024. Tingkat inflasi di Kota Malang pada bulan September 2024, juga tetap terjaga.
Menurut Kepala Kantor OJK Malang, Biger A Maghribi, Kota Malang mengalami inflasi year on year (yoy) sebesar 1,62 persen, di bawah Jawa Timur dan Nasional yang masing-masing sebesar 1,73 persen dan 1,84 persen. Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau memberikan andil terbesar terhadap inflasi Kota Malang sebesar 1,92 persen.
Biger juga menjelaskan terkait puncak Bulan Inklusi Keuangan (BIK). Menurutnya, acara puncak BIK 2024 OJK Malang dan FKIJK Malang adalah “Fun Run BIK 2024” yang akan digelar di Car Free Day Kota Batu pada tanggal 20 Oktober 2024 pukul 05.00 – 10.00 WIB.
Kegiatannya mencakup 5K Fun Run. Masyarakat dapat mendaftar event ini melalui website funrunbik2024.com, pound fit party, fun Zumba, FinExpo, dan Pasar Rakyat UMKM.
FinExpo diikuti oleh 40 lembaga jasa keuangan (LJK) di Wilker OJK Malang yang akan memberikan promo produk keuangan yang khusus diberikan saat BIK. Akan ada hiburan dari artis ibu kota dan banyak doorprize menarik lainnya.
Sementara, sesuai dengan kegiatan usaha LKM yaitu memberikan pinjaman, penyaluran pinjaman/ pembiayaan yang fiberikan oleh LKM di Wilker KOJK Malang, lanjut Biger, tumbuh 47,59 persen yoy dari Rp 7,57 miliar (Agustus 2023) menjadi Rp 11,18 miliar (Agustus 2024). Aset Koperasi LKM Syariah memiliki porsi 45,21 persen dari keseluruhan aset industri LKM di wilayah kerja KOJK Malang. Sedangkan aset PT LKM Konvensional memiliki porsi 54,79 persen.
Selain penyaluran pinjaman/ pembiayaan, kegiatan usaha lain yang dilakukan LKM adalah pengelolaan simpanan/tabungan dari masyarakat. Total simpanan /tabungan yang dihimpun sampai dengan akhir Agustus 2024 adalah sebesar Rp 5,91 miliar atau tumbuh 37,18 persen secara yoy.
Penyaluran piutang pembiayaan mengalami pertumbuhan positif secara yoy yaitu 11,02 persen dari Rp 6.606 miliar (Agustus 2023) menjadi Rp 7.334 miliar (Agustus 2024). Sedangkan pinjaman yang disalurkan perusahaan pergadaian juga tumbuh 663,64 persen yoy dari Rp 0,55 miliar (Juli 2023) menjadi Rp 4,20 miliar (Juli 2024).(Eka Nurcahyo)