
SERAHKAN: Wali Kota Batu periode 2017-2022 Dewanti Rumpoko saat menyerahkan Gunungan Wayang kepada Ki Purbo Asmoro menandai dimulainya pagelaran wayang kulit. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
MALANG POST – Pagelaran Wayang Kulit dengan lakon ‘Arjuna Wiwaha’ memeriahkan rangkaian kegiatan HUT ke 23 Kota Batu. Pentas kesenian tradisional itu berlangsung di halaman Balai Kota Among Tani Kota Batu, Kamis (17/10/2024) malam.
Sebelum masuk kegiatan inti pentas pewayangan, berbagai kegiatan menarik lainnya turut digelar. Seperti penampilan Gumbingan, Cangkrukan Budaya, Tampilan Keroncong, Tampilan Panembromo, Tampilan Angklung dan Tari Remo Sapu Jagat.
Penyerahan Gunungan Wayang oleh Wali Kota Batu periode 2017-2022, Dewanti Rumpoko kepada Ki Dalang Purbo Asmoro dan pesat kembang api menjadi penanda dimulainya pagelaran wayang kulit itu.
Ketua Panitia HUT ke 23 Kota Batu, Abdul Rais menyampaikan, acara malam resepsi HUT ke 23 Kota Batu diisi dengan pagelaran wayang kulit dengan lakon Arjuna Wiwaha. Serta turut dimeriahkan bintang tamu Cak Yudo Cs dan Lala Aqila.
“Malam resepsi pagelaran wayang kulit ini adalah kegiatan ke 20 dari 30 kegiatan dalam rangaka memeriahkan HUT ke 23 Kota Batu,” tutur Abdul Rais.

BEREAKSI: Dalang Ki Purbo Asmoro saat beraksi dalam pagelaran wayang kulit di halaman Balai Kota Among Tani. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Dia menambahkan, dari 20 kegiatan yang telah terselenggara, semuanya berjalan sukses dan lancar. Karena itu, pihaknya berharap, di sisa 10 kegiatan yang akan bergulir hingga Desember mendatang bisa berjalan sukses pula.
Kepala Dinas Pariwisata (Disparta) Kota Batu, Arief As Siddiq mengatakan, Disparta menjadi leader pagelaran wayang kulit dalam rangka resepsi HUT ke 22 Kota Batu. Dengan mengangkat sebuah lakon yang tentunya ada konektivitas dengan kearifan lokal Kota Batu.
“Kota Batu punya Gunung Arjuna, satu-satunya gunung di dunia yang namanya lakon wayang,” katanya.
Lakon Arjuna Wiwaha merupakan karya anak bangsa di masa lalu, tepatnya saat jaman kerajaan Jaya Baya. Menurut Arief, karya ini adalah karya luar biasa, yang menampilkan sebuah kepahlawanan seorang kesatria Arjuna dari Pandawa Lima, untuk mendapatkan sebuah pusaka.
“Keinginan mendapatkan pusaka itu dalam rangka mempersiapkan perjuangan besar Pandawa Lima untuk melawan kezaliman Baratayuda,” imbuh Arief.
Lebih lanjut, dia juga menyampaikan, dalang yang didatangkan dalam pentas tersebut merupakan dalang spesial yang sudah menasional, yakni Ki Purbo Asmoro dari Surakarta. Kemudian juga dihibur talenta lawak yang sangat luar biasa, yakni Cak Yudo Cs dan Lala Aqila.

ANGKLUNG: Penampilan kesenian angklung dalam pagelaran wayang kulit malam Resepsi HUT ke 23 Kota Batu. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
“Kami yakin event ini sangat meriah. Dimana sebelumnya juga telah ditampilkan berbagai seni tradisi,” tuturnya.
Digelarnya pentas pewayangan tersebut, juga merupakan sebuah wujud semangat kolaborasi dengan budayawan. “Budayawan hadir, seniman hadir dan penggemar wayang kulit hadir, kami berikan kesempatan mereka untuk menyaksikan pagelaran wayang kulit yang hebat,” jelasnya.
Disisi lain, Arief juga menyampaikan, melalui pagelaran wayang kulit ini, juga merupakan sebuah strategi pengembangan pariwisata melalui kebudayaan.
Selain untuk hiburan masyarakat, pagelaran wayang kulit juga punya tujuan utama untuk memperkenalkan seni budaya adi luhur kepada generasi muda.
Sebagai informasi, cerita Arjuna Wiwaha adalah kisah favorit Raja Paku Buwana lll dan sangat relevan dengan situasi bangsa Indonesia termasuk Kota Batu yang saat ini sedang menyiapkan pemimpin masa depan.
Dengan menonton pagelaran wayang kulit Arjuna Wiwaha, penonton akan mendapatkan un gambaran tentang figur pemimpin yang mumpuni dan pantas dijadikan panutan. (Adv/Ananto Wibowo)