MALANG POST – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Batu akan menggelar debat perdana Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batu, Senin (21/10/2024) nanti. Total ada tiga kali debat yang digelar dengan tema berbeda di tiap sesinya.
Dalam debat setiap paslon akan memaparkan visi, misi dan program kerja mereka serta menjawab isu-isu strategis yang saat ini tengah menjadi perhatian masyarakat Kota Batu.
Ketua KPU Kota Batu, Heru Joko Purwanto mengatakan, setiap sesi debat akan melibatkan lima panelis dari unsur akademisi, profesional dan tokoh masyarakat.
“Para panelis akan memberikan pertanyaan yang berbobot dan relevan sesuai dengan tema debat yang telah ditentukan,” jelas Heru, Kamis (17/10/2024).
Debat pertama dilaksanakan di Hotel Golden Tulip, mengangkat tema tentang lingkungan, agraria dan pariwisata.
Dalam tahapan debat ini, KPU Kota Batu akan bekerja sama dengan sejumlah akademisi perguruan tinggi di Malang seperti Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan Universitas Brawijaya (UB).
“Untuk panelis di debat pertama yang berasal dari akademisi seperti Prof Nur Subeki dari UMM, Ahmad Faidlal dan Linda dari UB, serta beberapa tokoh lain termasuk pelaku usaha di Kota Batu,” tuturnya.
Tema debat pertama yang diusung, Heru menjelaskan, dipilih mengingat Kota Batu sebagai Kota Wisata unggulan yang juga memiliki potensi pertanian dan persoalan lingkungan yang perlu mendapat perhatian.
Pada debat sesi kedua pada 6 November 2024, akan mengusung tema Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), pertanian dan perlindungan anak.
“Tema ini dipilih agar paslon dapat memaparkan rencana konkret mereka dalam mendukung pembangunan daerah yang berkelanjutan dan melindungi kelompok rentan terutama anak-anak,” papar Heru.
Sesi debat ke tiga akan berlangsung pada 23 November 2024. Pada debat ke tiga mengulik tema soal kesejahteraan warga Kota Batu.
Tema ini diusung karena kesejahteraan menjadi topik penting yang akan mengukur sejauh mana paslon memiliki komitmen, untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui program yang akan mereka tawarkan.
“Kami masih akan melakukan pembahasan lebih lanjut mengenai rincian tema. Namun secara umum, tiga tema besar tersebut sudah kami siapkan,” katanya.
Untuk menjaga ketertiban, kenyamanan dan kondusifitas selama debat berlangsung, KPU Kota Batu akan menerapkan pembatasan pendukung yang hadir ke dalam ruangan. Dimana setiap paslon dibatasi sebanyak 50 orang pendukung.
“Kami batasi jumlah pendukung yang bisa masuk ke dalam ruangan. Sedangkan untuk pengamanan di luar ruangan, akan menjadi tanggung jawab pihak Kepolisian,” katanya.
Heru berharap, melalui debat publik ini, dapat memberikan kesempatan yang setara bagi setiap calon untuk menyampaikan gagasan dan rencana kepada masyarakat .
“Kami berharap saat debat, setiap paslon dapat memberikan kontribusi positif dalam proses demokrasi di Kota Batu. Debat ini tidak hanya sekedar ajang unjuk visi-misi, tetapi juga sebagai sarana edukasi politik agar masyarakat Kota Batu lebih memahami dan bisa menilai kualitas serta komitmen para calon pemimpin mereka,” tutup Heru. (Ananto Wibowo)