MALANG POST – Pelatih Arema FC, Joel Corneli, sejak Rabu (16/10/2024) kemarin, sudah memboyong 23 pemainnya ke Kota Blitar. Keberangkatan itu lebih cepat dari kebiasaan sebelumnya. Karena Arema FC butuh adaptasi kembali dengan lapangan di Stadion Gelora Soepriadi.
Hanya saja, dari daftar pemain yang berangkat ke Kota Blitar, tidak ada nama pemain asal Korea Selatan, Choi Bo-kyung. Sementara tujuh pemain asing lainnya, ada dalam daftar tersebut.
Ternyata pemain yang baru musim ini bermain di Liga 1, tengah mengalami cedera. Yang didapatkan saat latihan rutin, awal pekan kemarin.
Sekalipun dianggap tidak terlalu parah, tetapi tim pelatih tampaknya tidak ingin mengambil risiko. Pemain 36 tahun itu, terpaksa ditinggal di Malang, untuk proses pemulihan.
“Benar. Choi Bo-kyung ada masalah di kakinya. Jadi dia harus tinggal di Malang dulu.”
“Pelatih meminta Choi Bo-kyung untuk lebih fokus dalam menjalani proses pemulihan di Malang,” jelas asisten pelatih, Kuncoro, Kamis (17/10/2024).
Fisioterapis Arema FC, Reta Arroyan, menjelaskan, pemain yang pernah membela Korea Selatan dalam Piala Dunia itu, mendapatkan cedera baru saat berlatih. Yakni ada masalah pada otot aduktornya yang tertarik.
Sebenarnya, kondisi Choi Bo-kyung sudah mulai membaik sebelum tim berangkat ke Kota Blitar.
Tetapi karena tidak mau mengambil risiko, pemain yang berposisi sebagai palang pintu Arema FC itu, terpaksa ditinggal di Malang.
“Kami berharap Choi Bo-kyung sudah bisa kembali berlatih, setelah tim menjamu Malut United. Karena memang kami prediksi, cederanya akan segera pulih,” ujar Reta.
Sementara itu, pemain-pemain Singo Edan yang sudah berada di Kota Blitar, tidak mau menyia-nyiakan kesempatan. Setelah menempuh perjalanan sekitar dua jam dari Malang, Rabu sore (16/10/2024) kemarin, mereka sudah berlatih di Stadion Soepriadi.
Johan Ahmat Alfarizie dan kawan-kawan, terlihat begitu semangat dalam berlatih. Terlebih-lebih lapangan di dalam stadion berkapasitas 10 ribu penonton itu, kondisinya jauh berbeda dari sebelumnya.
Latihan yang sekaligus menjadi proses adaptasi itu, sengaja disusun Joel Corneli, untuk memberikan kesempatan pemainnya lebih mengenal kondisi lapangan.
Karena dalam dua laga kandang sebelumnya, ketika lapangan belum direnovasi, Arema FC hanya mampu meraih satu poin. Dari hasil seri tanpa gol saat menjamu Dewa United.
“Kami sengaja datang lebih cepat. Karena jika adaptasi hanya sehari, jelas tidak cukup.”
“Dengan datang beberapa hari sebelum pertandingan, membuat kami lebih lama beradaptasi. Kami sudah bisa mencoba lapangan itu,” kata Joel Corneli.
Selama berlatih di Kota Blitar, tim yang berdiri pada 1987 ini, memang tidak sekadar adaptasi terhadap lapangan yang baru direnovasi oleh PT Harapan Jaya Lestarindo. Melainkan juga kembali beradaptasi dengan cuaca di Kota Bung Karno tersebut.
Semua itu dilakukan Joel Corneli, agar pemainnya bisa melakukan persiapan sebaik mungkin. Untuk merealisasikan target mengamankan tiga poin kandang.
Menurut pelatih asal Brasil ini, adaptasi cuaca juga penting. Karena jika pemain sudah mampu beradaptasi, mereka bisa bermain lebih maksimal.
“Adaptasi itu (lapangan dan cuaca), pengaruhnya pada performance pemain. Jika performance mereka baik, sudah pasti tim ini semakin siap menghadapi pertandingan,” tambahnya.
Arema FC sendiri, bakal berada menggunakan Stadion Soepriadi, untuk menjamu dua tim secara berturut-turut di bulan Oktober ini.
Setelah menghadapi Malut United pada Sabtu (19/10/2024) nanti, bakal ada Persija yang harus mereka jamu seminggu setelahnya. Yakni pada Sabtu (26/10/2024).
Saat ini, Arema FC masih berada di peringkat ke-10 dalam klasemen sementara Liga 1 musim 2024/2025. Dengan meraih sembilan poin, dari hasil dua kali menang, tiga kali seri dan dua kali kalah. (*/Ra Indrata)