MALANG POST – Universitas Islam Malang (Unisma) resmi membuka gelaran Orientasi Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (OSHIKA MABA) di Program Pascasarjana Universitas Islam Malang dan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), Sabtu (12/10/2024) di Hall Abdurrahman Wahid, lantai 7 gedung Ali bin Abi Tholib
Rencananya kegiatan ini akan berlangsung selama dua sesi yang meliputi dengan sesi pertama berlangsung pada pagi hari hingga pukul 12 siang.
Sesi ini diisi dengan materi pengenalan sistem pendidikan Unisma dan pembentukan profil lulusan unggul serta berdaya saing. Disampaikan oleh mantan rektor mereka Prof. Maskuri, M.Si. Seperti dijelaskan oleh Wakil Rektor III Unisma, Dr. Muhammad Yunus.
Selain itu, terdapat Studium Generale yang mengangkat tema “Pendidikan di Era Global: Pendekatan Multidisipliner dalam Perspektif Islam”.
Pada sesi ini, juga dibahas percepatan publikasi ilmiah guna memotivasi mahasiswa pascasarjana dalam menyelesaikan tugas akhir mereka.
Pembukaan Oshika bagi mahasiswa baru Program Pascasarjana dan RPL Unisma tahun 2024 (Foto: M. Abd. Rachman Rozzi / Malang Post)
Untuk tahun ini, tema Tema Oshika tahun 2024, “Advancing Together with Unisma: PT Maju Bersama untuk Mencapai Ketinggian Maksimal.”
Sejalan dengan visi besar Unisma untuk menjadi World Class University.
“Kami sedang dalam tahap pengembangan menuju World Class University, dan hal ini membutuhkan kebersamaan dari seluruh komponen kampus,” ujar Yunus.
Dalam semangat kebersamaan ini, beliau optimis bahwa Unisma akan mampu mewujudkan visi tersebut.
“Dengan dukungan dari yayasan, dewan pembina, jajaran eksekutif, hingga mahasiswa, kami yakin Unisma akan terbang tinggi menuju status universitas kelas dunia,” imbuhnya.
Di satu sisi Rektor mereka Prof. Junaidi, Ph.D., dalam sambutannya menekankan pentingnya mahasiswa mengenal kampus dan program studi mereka dengan baik.
Hal tersebut juga berkali-kali ditekankan oleh Prof Jun, bahwa sangat dirugikan bila seorang mahasiswa tidak lulus dengan tepat waktu. Pihak kampus akan merasa sedih bila seorang mahasiswa molor dalam menyelesaikan studinya.
“Karena hal ini akan berdampak negatif dalam bidang akademik kampus,” tegasnya.
“Secara akademik, kami susah. Karena mahasiswa yang ngendon itu, menambah beban rasio dosen mahasiswa. Pada titik tertentu akan berimplikasi pada jumlah Maba yang harus kami terima”, urainya.
Sehingga mahasiswa diharapkan agar mempercepat kelulusannya. Setiap mahasiswa/mahasiswi diharapkan lebih mengenal kampus dan program studinya. Bisa mengikuti kegiatan akademik dan kemahasiswaan dengan baik.
Prof. Junaidi juga menyoroti pentingnya penyelesaian studi tepat waktu. Terutama bagi mahasiswa Program Magister, Doktor dan RPL.
“Kami berharap seluruh mahasiswa yang mengikuti orientasi ini bisa lulus bersama-sama dengan semangat kebersamaan,” ungkapnya. (M Abd Rachman Rozzi-Januar Triwahyudi)