MALANG POST – Tekanan inflasi Kota Probolinggo pada September 2024, tetap terjaga di kisaran sasaran inflasi. Hal ini tidak terlepas dari koordinasi solid yang dilakukan TPID, yang diwujudkan melalui sinergi kolaboratif dalam pengendalian inflasi.
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data, Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Probolinggo, pada September 2024 mengalami deflasi bulanan sebesar -0,01 persen (mtm). Tapi tidak sedalam bulan sebelumnya, yang tercatat mengalami deflasi sebesar -0,03 persen (mtm).
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Malang, Febrina, menyebutkan, secara tahunan, Kota Probolinggo tercatat mengalami inflasi sebesar 1,96 persen (yoy) dan 1,17 persen (ytd).
“Dengan demikian, inflasi tahunan periode September 2024 di Kota Probolinggo, masih tetap terkendali di kisaran rentang sasaran inflasi.”
“Deflasi terjadi pada kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan andil -0,1 persen (mtm),” katanya dalam rilis yang diterima Malang Post, Rabu (3/10/2024).
Adapun komoditas penyumbang deflasi terbesar, jelasnya, adalah cabai rawit, telur ayam ras, beras, daun bawang dan bensin. Masing-masing dengan andil -0,13 persen, -0,03 persen, -0,03 persen, -0,02 persen dan -0,02 persen (mtm).
“Penurunan harga pada komoditas cabai rawit dan daun bawang, terjadi seiring terjaganya pasokan pada masa panen raya,” tegas perempuan yang memimpin KPwBI Malang, sejak Maret 2024 ini.
Sementara itu, komoditas beras terpantau cukup ditengah masa panen gadu di berbagai sentra produksi.
Penurunan harga pada komoditas telur ayam ras, terjadi seiring terjaganya pasokan didukung melimpahnya populasi di kalangan peternak.
Sedangkan penurunan harga pada komoditas bensin terjadi seiring dengan penyesuaian penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi.
“Deflasi yang lebih dalam, tertahan oleh kenaikan tarif kelompok pendidikan dengan andil 0,09 persen (mtm) dan kenaikan harga kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran dengan andil 0,03 persen (mtm),” tegas Febrina.
Berdasarkan komoditasnya, masih jelas alumni Fakultas Pertanian UGM ini, deflasi tertahan oleh peningkatan harga komoditas akademi/perguruan tinggi, kopi bubuk, sigaret kretek mesin, daging ayam ras dan bawang merah. Masing-masing dengan andil 0,08 persen, 0,06 persen, 0,02 persen, 0,01 persen dan 0,01 persen (mtm).
“Kenaikan tarif akademi/perguruan tinggi terjadi seiring penyesuaian biaya pendidikan. Inflasi pada komoditas kopi bubuk terjadi seiring kenaikan harga komoditas kopi dunia,” sebut Febrina, yang mengawali karirnya di BI sebagai Pengawas Bank Yunior di Kantor BI Solo pada 2006.
Selanjutnya, kenaikan harga sigaret kretek mesin, terjadi akibat penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) secara bertahap pada tahun 2024.
Adapun kenaikan harga bawang merah terjadi seiring dengan panen raya yang telah usai sehingga pasokan bawang merah mulai berkurang.
Sinergi kebijakan antara Pemerintah Pusat dan Daerah dengan Bank Indonesia Malang, akan terus diperkuat melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) dan penguatan program 4K (Keterjangkauan harga, Ketersediaan pasokan, Kelancaran distribusi serta Komunikasi efektif). Untuk menjaga level inflasi berada dalam rentang sasaran 2,5 ± 1 persen (yoy). (*/Ra Indrata)
Enjoy the atmosphere of Live Music and Recording Price 10% for All Food and Beverages, let’s visit our website https://sakuraichiru1998.wixsite.com/kulinerkita