MALANG POST – Sebagai wujud hadirnya Negara, bagi masyarakat yang membutuhkan bantuan penerangan listrik, Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), melaksanakan Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL).
Penerima BPBL di Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada tahun 2024 ini, direncanakan sebanyak 3.552 rumah tangga yang tersebar di 29 kecamatan.
Hal tersebut disampaikan Koordinator Perencanaan Distribusi Tenaga Listrik, Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Nur Hidayanto, pada Sosialisasi dan Penyalaan Pertama Program BPBL Provinsi Jawa Timur di Desa Gunungrejo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, Senin (30/09/2024) kemarin.
“Pada tahun ini, untuk Provinsi Jawa Timur telah ditetapkan sebanyak 19.261 rumah tangga dan akan terus ditingkatkan secara bertahap, hingga sesuai dengan target sebesar 26.605 rumah tangga,” terangnya.
Plt. Bupati Malang, Didik Gatot Subroto, ketika hadir di program BPBL. (Foto: M. Abd. Rachman Rozzi/Malang Post)
Nur menjelaskan, saat ini listrik merupakan kebutuhan dasar masyarakat. Untuk itu ketersediaan listrik yang cukup, andal, ramah lingkungan, serta dengan harga yang terjangkau menjadi perhatian pemerintah, khususnya Kementerian ESDM.
“Kondisinya saat ini masih banyak masyarakat yang tinggal di perdesaan maupun perkotaan, yang sudah terdapat jaringan listrik PLN di depan rumah. Namun belum bisa menyambung listrik sebagai pelanggan PLN. Dikarenakan ketidakmampuan bayar biaya pasang baru listrik,” ungkapnya.
Ia mengungkapkan, selain meningkatkan rasio elektrifikasi, program BPBL diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup dan kemandirian masyarakat.
Dengan memiliki akses listrik sendiri, masyarakat penerima manfaat BPBL diharapkan tidak lagi tergantung penyediaan listrik dari tetangga.
Seperti diketahui, hingga Juni 2024, Rasio Elektrifikasi (RE) yang merupakan perbandingan jumlah rumah tangga yang berlistrik dengan total rumah tangga se-Indonesia, telah mencapai 99,81 persen. Masih terdapat 0,19 persen rumah tangga belum berlistrik. Sebagian besar tersebar di wilayah terpencil (remote area) khususnya daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (3T).
Tingkatkan kesejahteraan warga, Program BPBL Terangi 3.552 Rumah Tangga di Kabupaten Malang.(Foto: M. Abd. Rachman Rozzi/Malang post)
Staf Ahli Direksi Direktur Retail dan Niaga PT PLN (Persero), Nimrod Gordon, yang juga hadir dalam acara tersebut menyampaikan, program BPBL memberikan kesempatan seluruh lapisan masyarakat di Indonesia untuk menikmati listrik.
“Dengan memberikan BPBL ke rumah tangga miskin yang terdaftar di DTKS, harapannya bisa meningkatakan kemandirian masyarakat sehingga kedepan bisa lebih produktif,” ungkapnya.
Di satu sisi, Aliman, seorang buruh tani yang juga menerima bantuan, menyampaikan ucapan terima kasih serupa.
“Alhamdulillah, akhirnya kami bisa menikmati listrik sendiri. Setelah hampir 4 tahun kami menumpang listrik di tetangga.
“Terima kasih kepada PLN dan pemerintah atas bantuan ini,” ujar Warga Desa Gunungrejo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang yang menerima bantuan ini berujar. (M. Abd. Rachman Rozzi)