MALANG POST – Universitas Islam Malang (Unisma) melalui unit Mahasiswa Kandidat kelompok 05 Sarjana Mengabdi Tematik (KSM-T) melaksanakan kegiatan sosialisasi program pengabdian masyarakat. Mereka fokus pada optimalisasi pengolahan hasil peternakan, khususnya susu sapi menjadi yogurt.
Pengabdian ini digelar di Desa Ngroto Pujon, Kabupaten Malang yang memiliki potensi peternakan sapi perah yang cukup tinggi. Namun belum dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat setempat.
Dalam pelaksanaan program, mahasiswa Kelompok 05 yang dibimbing Eny Widayawati S.AB., M.AB mengadakan serangkaian kegiatan.
Mulai dari penyuluhan, pelatihan, hingga praktik langsung pembuatan yogurt bersama Kepala Dusun Krajan, para peternak dan pemuda karang taruna di Desa Ngroto Pujon.
“Program ini bertujuan untuk meningkatkan nilai ekonomi dari susu sapi yang dihasilkan oleh peternak lokal. Sekaligus memberikan pengetahuan baru mengenai cara pengolahan susu menjadi produk yang lebih bernilai tambah, yaitu yogurt,” bebernya.
Kemudian untuk penyuluhan yang diberikan mencakup informasi tentang manfaat yogurt bagi kesehatan, teknik pembuatan yogurt yang higienis dan berkualitas, serta strategi pemasaran yang efektif untuk produk yogurt lokal.
Pelatihan pembuatan yogurt dilakukan dengan menggunakan peralatan sederhana yang mudah diakses oleh masyarakat desa. Mahasiswa membimbing warga mulai dari tahap persiapan bahan, proses fermentasi, hingga pengemasan produk yang baik.
Mereka juga memberikan tips untuk membuat varian yogurt dengan rasa yang berbeda, seperti yogurt buah untuk menambah daya tarik produk di pasaran.
Kelompok 05 KSM-T Unisma melihat potensi besar dalam diversifikasi produk susu sapi sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan peternak serta memberikan variasi produk olahan susu yang sehat dan diminati pasar.
Program optimalisasi ini disambut antusias oleh masyarakat desa, terutama oleh para peternak dan pemuda karang taruna.
Harapannya melalui kegiatan ini diharapkan masyarakat setempat tidak hanya memperoleh pengetahuan baru. Tetapi juga mampu meningkatkan keterampilan dalam mengolah susu menjadi produk yang lebih bernilai ekonomis.
Dengan adanya diversifikasi produk ini, peternak dapat mengurangi risiko kerugian akibat fluktuasi harga susu segar di pasaran.
Di satu sisi warga ngroto yang juga menjadi peternak juga menjelaskan bahwa Kebanyakan mayoritas warga sini juga menjadi peternak sapi perah. Namun hanya terjual mentahan dengan harga yang terbilang rendah.
“Tentu program optimalisasi ini disambut antusias oleh masyarakat desa ya mas,” lanjut Eny Widayawati.
Terutama oleh para peternak dan pemuda karang taruna. Melalui kegiatan ini, masyarakat setempat tidak hanya memperoleh pengetahuan baru.
Tetapi juga mampu meningkatkan keterampilan dalam mengolah susu menjadi produk yang lebih bernilai ekonomis.
Melalui diversifikasi produk ini, peternak dapat mengurangi risiko kerugian akibat fluktuasi harga susu segar di pasaran.
Koordinator Kelompok 05, Satrio Airlangga Putra mengatakan. Program ini bertujuan untuk mendorong kemandirian ekonomi masyarakat desa melalui peningkatan keterampilan dan pengetahuan.
“Kami berharap masyarakat dapat terus mengembangkan inovasi produk olahan susu dan mengoptimalkan potensi lokal yang ada. Sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan mereka secara berkelanjutan,” ujarnya.
Dampak positif lainnya dari program ini adalah terbukanya peluang usaha baru bagi masyarakat desa. Beberapa peserta pelatihan bahkan sudah mulai memproduksi yogurt dalam skala kecil dan menjualnya ke pasar lokal dan warung-warung sekitar.
Produk yogurt lokal ini diharapkan dapat terus berkembang dan menjadi salah satu produk unggulan desa yang mampu bersaing di pasaran yang lebih luas. (M Abd Rachman Rozzi-Januar Triwahyudi)