MALANG POST – Sebelum break kompetisi, bersamaan dengan FIFA Matchday, Arema FC memiliki bekal yang cukup bagus. Memenangkan laga pekan ketujuh, saat dijamu PSIS Semarang, dengan skor 2-1(0-0).
Laga yang berlangsung Kamis (26/9/2024) sore, di Stadion Moch. Soebroto, Magelang. Kemenangan ditentukan lewat brace Dalberto Luan Belo. Masing-masing di menit 89 dan 90+6.
Kemenangan itu, bukan saja menghentikan rekor buruk saat menghadapi PSIS Semarang. Tapi juga menempatkan Arema FC berada di papan tengah klasemen sementara Liga 1 musim 2024/2025.
Sepanjang era Liga 1, Arema FC dan PSIS sudah 12 kali bertemu. Pada era ini, kedua tim pertama kali bertemu di Liga 1 2018 setelah PSIS promosi ke kasta tertinggi (1/6/2018).
Sebelum bertemu musim ini, ada enam pertandingan di mana PSIS berstatus sebagai tim tuan rumah. Jumlah itu tak termasuk laga-laga uji coba dan turnamen yang melibatkan kedua tim.
Dari jumlah tersebut, PSIS meraih lima kemenangan atas Arema FC. Sisanya, hanya sekali berakhir imbang 0-0, ketika keduanya bersua di Liga 1 2021-2022.
Bertemu untuk ke-39 kalinya di segala ajang, Arema FC akhirnya untuk pertama kalinya sukses membawa pulang tiga poin dari markas PSIS berkat kemenangan 2-1. Satu gol Tri Setiawan dibalas dua gol Dalberto Luan Belo.
Yang menarik, pelatih Arema FC, Joel Corneli, mengakui sukses timnya mengalahkan PSIS Semarang, justru karena Tim Mahesa Jenar mencetak gol terlebih dahulu. Yakni di menit ke-52, lewat kaki Tri Setiawan.
Meski mengaku tidak melihat dengan jelas, gol yang dihasilkan berkat cutback header Septian David Maulana itu, diakui sebagai gol dari proses yang sangat bagus.
“Saya perlu melihat video rekamannya. Karena saya tidak melihat dengan jelas. Tetapi menurut saya, (gol) itu adalah kualitas dari PSIS yang mereka miliki,” katanya dalam post match press conference, Kamis (26/9/2024) malam kemarin.
Setelah gol ketujuh yang masuk ke gawang Lucar Frigeri dalam tujuh laga di Liga 1 itulah, pelatih asal Brasil ini langsung membuat keputusan yang sangat penting. Salah satunya memasukkan tiga pemain sekaligus.
Bahkan dua pemain tersebut, Dalberto Luan Belo dan Wilian Moreira, bisa dianggap senjata pamungkas untuk Arema FC.
Karena biasanya dua pemain itu, selalu menjadi andalan Arema FC dalam starting eleven. Tapi di laga tersebut, keduanya sengaja disimpan, agar Joel Corneli bisa membuat strategi yang baru. Yang tidak bisa dibaca oleh lawan.
“Tentu saja, setelah gol itu permainan berubah. Kami perlu menekan lebih banyak dan kami sangat agresif di paruh babak kedua,” tegasnya.
Masuknya Dalberto dan Wiliam, memang menjadikan barisan pertahanan PSIS Semarang, menjadi terpecah konsentrasinya. Tidak lagi harus memperhatikan pergerakan Charles Lokoli Ngoy dan Dedik Setiawan. Tapi juga pergerakan-pergerakan liar Wiliam, yang dipasang sebagai gelandang serang.
Apalagi dengan masuknya Dalberto, menjadikan pemain PSIS Semarang, Riyan Ardiansyah, harus diusir keluar wasit Muhammad Nazmi.
Gara-garanya, di menit ke-65, Riyan melakukan sleading keras yang tidak mengenai bola. Tapi justru mengarah pada kaki Dalberto.
Meski sempat dilakukan VAR checking, namun wasit Nazmi, tidak mengubah keputusannya dengan mengeluarkan kartu merah secara langsung. Hingga sejak saat itulah, PSIS Semarang bermain dengan 10 pemain.
“Jadi, kami memang harus mengubah strategi. Saya harus mengubah tim ini dengan pemain-pemain yang lebih bertenaga. Terutama di sektor depan.”
“Saya sangat bahagia, karena bisa menggunakan banyak pemain. Sehingga di akhir laga, kami bisa mendapatkan tiga poin,” tandas pelatih berusia 57 tahun ini. (*/Ra Indrata)
Head to Head Arema FC vs PSIS Semarang
Liga 1 2018: Arema vs PSIS 1-0
Liga 1 2018: PSIS vs Arema 2-1
Liga 1 2019: Arema vs PSIS 1-1
Liga 1 2019: PSIS vs Arema 5-1
Liga 1 2020: PSIS vs Arema 2-0
Liga 1 2021-2022: Arema vs PSIS 0-0
Liga 1 2021-2022: PSIS vs Arema 0-0
Liga 1 2022-2023: Arema vs PSIS 2-1
Liga 1 2022-2023: PSIS vs Arema 1-0
Liga 1 2023-2024: PSIS vs Arema 2-0
Liga 1 2023-2024: Arema vs PSIS 1-4
Liga 1 2024-2025: PSIS vs Arema 1-2