Resmikan Sekolah Kader Ilmu Falaq dan Gerakan Seribu Dai Nusantara
MALANG POST – Setelah tuntas rangkaian Orientasi Studi dan Kehidupan Kampus (Oshika) bagi Mahasiswa Baru (Maba) Universitas Islam Malang (Unisma) tahun 2024 / 2025, bukan berarti selesai.
Namun berlanjut dengan giat lainnya. Kali ini gelaran Rutinan Halaqoh Diniyah dan Orasi Kebangsaan dilakukan oleh kampus kebanggaan warga NU tersebut. Bertempat di Auditorium Prof. Dr. KH. M. Tholchah Hasan, Gedung Al Asy’ari, Unisma, Kamis (26/9/2024).
Kegiatan tahun ini menghadirkan DR (H.C) K.H. Zulfa Musthofa yang membawakan orasi bertemakan “Meneguhkan Islam Ahlisunnah Waljamah Di Bumi Nusantara”.
Pesertanya ribuan mahasiswa baru beserta sivitas akademika Unisma yang lain. Ini sesuai dengan visi NU untuk mengajak umat menuju perdamian dunia.
NU memang prihatin keadaan global yang banyak berkecamuk peperangan dan konflik. Beberapa negara Islam yang dilanda konflik diantaranya Pakistan, Yaman, dan Palestina.
NU kemudian menawarkan perdamaian dunia, hingga muncul semangat Islam Nusantara untuk perdamaian dunia.
SAMBUTAN: Rektor Unisma, Prof Drs Junaidi Mistar PhD., saat memberikan sambutan dalam acara Halaqoh Diniyah, Kamis, (26/9/2024), di Gedung Bundar Unisma. (Foto: Humas Unisma for Malang Post)
K.H. Zulfa Musthofa dalam kesempatan ini juga mengajak mahasiswa Universitas Islam Malang (Unisma) untuk berdakwah. Yakni mengajak masyarakat untuk amar ma’ruf nahi munkar. Serta menebarkan dakwah Islam yang moderat.
Wakil Ketua PBNU ini juga membeberkan, bahwa warga Nahdlatul Ulama cirinya selalu menghargai setiap perbedaan, serta menghindari kekerasan.
“Maka tugas mahasiswa Unisma untuk menjelaskan kepada umat tentang pentingnya sikap moderat,” ungkapnya.
Sementara itu, Rektor Unisma, Prof. Drs. H. Junaidi, M.Pd, Ph.D., menambahkan. Setelah melakukan orientasi dan pengenalan kehidupan kampus, mahasiswa baru kita bekali dengan bekal keagamaan maupun memberikan motivasi, salah satunya melalui kegiatan ini.
Halaqoh Diniyah merupakan satu kegiatan penyambutan mahasiswa baru khas Unisma.
“Saya kira tidak atau belum ada perguruan tinggi lain yang menyelenggarakan penyambutan mahasiswa baru setelah Oshika maba, dilanjutkan halaqoh diniyah seperti ini,” ucapnya.
TERTIB-RAPI: Keseruan mahasiswa baru Unisma, usai mengikuti Halaqoh Diniyah bersama Wakil Ketua PBNU Dr HC KH Zulfa Musthofa. (Foto: Humas Unisma for Malang Post)
“Para mahasiswa bukan hanya memiliki intelektual ilmu pengetahuan maupun penguasaan teknologi saja. Namun, mahasiswa juga harus mampu bagaimana mengintegrasikan ilmu pengetahuan dengan agama,” lanjutnya.
Prof Juned juga menjelaskan, kegiatan Halaqoh Diniyah ini bertujuan mendidik para mahasiswa baru untuk memiliki perilaku akhlak karimah yang selaras dengan ajaran Islam. Standarisasi perilaku minimal seorang muslim yang baik menjadi fokus utama dalam proses ini.
Pembentukan profil Unisma dengan profil santri sekaligus profil seorang sarjana yang berakhlak baik kiranya perlu untuk dibentuk.
Profil seorang santri pondasinya tentu dibentuk melalui kegiatan seperti ini. Termasuk Halaqoh Diniyah, karena di satu sisi Unisma ingin memberikan dukungan bagi mahasiswa dengan latar belakang yang berbeda-beda. Menciptakan lingkungan yang inklusif, dan mempersiapkan mereka untuk berperan sebagai pribadi yang lebih baik dalam masyarakat.
Selain itu pada giat ini Unisma juga meresmikan program unggulan dari Lembaga Pendidikan Islam dan Keaswajaan (LPIK). Yaitu Sekolah kader Ilmu Falaq dan Gerakan Seribu Dai Nusantara. (ADV-M Abd Rachman Rozzi-Januar Triwahyudi)