MALANG POST – Ketua PWI Malang Raya, memberi gambaran mengenai Potret Pers di Indonesia. Yang saat ini kondisi dunia pemberitaan masih miris.
Beberapa kasus kekerasan terhadap profesi jurnalis, masih terus terjadi. Seperti kasus pembakaran rumah seorang wartawan, yang mengakibatkan seorang jurnalis beserta anak dan istrinya, tewas terbakar.
“Inilah potret pers di Indonesia. Masih dalam kondisi yang memprihatinkan,” ungkap Cahyono, saat menjadi narasumber dalam bindang integritas, Rabu (25/92024) malam.
Acara bincang integritas ini sendiri, digelar Bawaslu Kota Malang. Dikemas dalam Media Gathering, di hotel Zam Zam Batu. Bertema: “Sinergitas untuk Pilkada Kota Malang yang Berintegritas”.
Ketua PWI Malang Raya ini, jugs berbagi pengalaman. Jika teror dan intimidasi kerap ia alami. Terutama saat mengungkap kasus pengerukan ilegal pasir besi di Malang Selatan. Serta beberapa kasus lainya.
Cahyono menyatakan, jika berbagai kasus tersebut saat ia menerapkan berita investegasi. Ia menilai mahkota dalam pemberitaan terdapat di berita investegasi. Apalagi berita yang menelisik sisi negatif Pemerintah.
Selain kekerasan yang menghantui kerja wartawan, hal yang memprihatinkan dalam dunia pers. Menurut Ketua PWI Malang Raya ini, saat ini banyak jurnalis yang cuma copy paste dalam membuat produk berita. Tidak turun langsung ke lapangan.
“Ini rentan menimbulkan keberpihakan. Apalagi dalam masa kampanye Pilkada. Padahal pers semestinya indepeden, tidak memihak ke salah satu bakal calon Pilkada,” urai Cahyono.
Dalam bincang integritas ini, hadir pula akademisi Sugeng Winarno SSos MA dan Mohammad Hasbi Ash Shiddiqy SAP dari Bawaslu Kota Malang. (*/Ra Indrata)