
Paslon ABADI, H. Anton dan H. Dimyati Ayatulloh, bersama tim pemenangan, di salah satu posko pemenangan di Tlogomas, Lowokwaru. (Foto: Iwan Irawan/Malang Post)
MALANG POST – Usai resmi mendapat ‘restu’ untuk berkontestasi dalam Pilkada 2024. Serta mendapat nomor urut 3, dalam pengundian nomor urut untuk Pilwali Kota Malang, pasangan H. Anton dan H Simyati Ayatulloh, langsung tancap gas.
Pasangan yang punya akronim ABADI itu, me-launching tim pemenangan. Yang diketuai Wasto, mantan Sekda Kota Malang.
Panitia launching tim pemenangan ABADI, menyebutkan, selain Wasto, juga ada Alim Mustofa, mantan Ketua Bawaslu sekaligus mantan komisioner KPU Kota Malang, yang didapuk menjadi Sekretaris Tim Pemenangan.
Selain launching tim pemenangan, paslon ABADI juga menyampaikan beberapa program kerja atau visi misi. Berskala prioritas lebih utama, hingga skala prioritas pendukung.
Wasto menyampaikan, tim yang dipimpin, pada prinsipnya siap mensukseskan paslon ABADI menempati kursi nomor satu di Kota Malang. Terlebih-lebih, pihaknya merasa terpanggil dan sudah paham dengan paslon ABADI.
“Pengalaman kami waktu itu sebagai PNS (Sekda) dan beliau (M Anton) adalah atasan kami (Wali Kota Malang).”
“Tentunya saling support, mengenal serta sama-sama tahu kinerja masing-masing.”
“Kami terpanggil untuk mewujudkan impian Abah Anton, melanjutkan kembali membangun Kota Malang lebih maju lagi,” kata Wasto saat sambutan.
Sementara, M Anton, dalam kesempatan tersebut, menjelaskan tentang visi misi atau program terbaiknya pada Pilkada 2024 ini. Manakala mendapatkan dukungan penuh dan doa restu dari masyarakat Kota Malang, katanya, ada program yang masuk skala prioritas.
“Yang pertama dan masuk skala prioritas, karena selama ini belum tertangani dengan tuntas, seperti banjir dan kemacetan serta permasalahan darurat parkir di Kota Malang.”
“Kami berkomitmen, untuk menyelesaikannya dengan tuntas. Kepercayaan dari masyarakat akan segera kami buktikan,” jelas mantan Wali Kota Malang periode 2013 – 2018.
Prioritas utama lainnya, tambahnya, tetap pada hal pokok. Antara lain pada bidang pendidikan, kesehatan serta kesejahteraan masyarakat. Aspirasi masyarakat soal pendidikan yang masih banyak kesulitan, sering dia dengar.
“Demikian halnya, segi kesehatan masih ada pungutan biaya pendaftaran. Padahal di masa kepemimpinan saya dulu, telah digratiskan. Tapi sekarang kok bisa ada biaya pendaftaran di Puskesmas. Kami menilai hal ini seharusnya tidak boleh terjadi,” bebernya.
Perihal parkir, pihaknya nanti tidak serta merta menertibkan begitu saja. Tapi lebih mengarah kepada penataan dan pengelolaan yang baik dan benar. Semua permasalahan yang saat ini berlangsung, akan diselesaikan secara perlahan tapi pasti, dengan strategi dan solusi peduli wong cilik.
“Kami bertekad mengedepankan dan mengutamakan koalisi masyarakat peduli wong cilik. Yang akan dijadikan sarana memberikan solusi, terhadap permasalahan yang ada. Tanpa keterlibatan atau koalisi dengan masyarakat di dalamnya, mustahil solusinya bisa dengan mudah didapatkannya,” sambungnya.
Program-program yang telah disusun, akunya, bukan sekedar berangkat dari dirinya dan pasangannya, serta tim pemenangan. Tapi juga masukan atau aspirasi dari masyarakat. Baik saat turun ke masyarakat, maupun bersilaturahmi ke rumahnya.
“Kami berkomitmen dan menekankan perlunya ada rasa kebersamaan, kekompakan, sinergitas serta rasa keinginan yang kuat.”
“Mari bersama-sama membangun Kota Malang lebih maju, bermartabat dan berprestasi. Tanpa modal itu semuanya, mustahil kesuksesan membangun Kota Malang bisa diraihnya,” ujar dia.
“Sesuai simbol nomor urut 3 dengan tiga jari atau salam Metal. Yang artinya menang totalitas, akan kemenangan paslon ABADI di Pilkada 2024 ini,” pungkasnya. (Iwan Irawan – Ra Indrata)