MALANG POST – Ikhtiar untuk menguatkan kemandirian pesantren terus dilakukan. Salah satunya, dengan menggelar pelatihan bagi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) pesantren.
Salah satu hal positif juga dilakukan oleh lembaga kursus Eqiyu Indonesia. Mereka mengundang perwakilan beberapa pondok pesantren (ponpes) di wilayah Malang Raya untuk mengikuti kegiatan pelatihan barista selama dua hari mulai kemarin (17/9/2024).
Fariz Chamim Udien selaku Owner Eqiyu Indonesia kepada Malang Post menjelaskan. Bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah untuk para santri yang memiliki motivasi serta semangat dalam berwirausaha.
“Alhamdulillah kegiatan ini, kita juga berpartner dengan RenovEnergy Indonesia, Himakosgoro Malang serta Markas Iwak dan PWNU Jawa Timur, Kyai Haji Ahmad Romo Soeroso yang menutup acara tadi,” ujar Fariz.
Pembukaan pada hari pertama dibuka oleh Dr. Mazarina Devi, M.Si, akademisi Universitas Negeri Malang Prodi Tata Boga.
Dia memberikan motivasi pada peserta agar mempunyai tujuan masuk dunia usaha, serta memberikan kontribusi pada pondok pesantren masing-masing.
Ia menambahkan bahwa pelatihan ini agar bisa berlanjut. Supaya para peserta mempunyai produk yang bisa menjadi ikon pondok serta
memberikan manfaat bagi seluruh pondok pesantren.
BERDOA: Pemberi semangat KH Ahmad Romo Soeroso dalam suportnya juga menekankan bahwa santripun juga bisa berwirausaha. (Foto: Istimewa)
Sementara itu KH Ahmad Romo Soeroso dalam suportnya juga memberikan motivasi.
“Alhamdulillah mungkin dengan cara seperti ini, salah satu harapannya, dunia usaha pondok pesantren menjadi semakin bergerak maju serta mempunyai produk-produk unggulan yang dapat bersaing dan diterima oleh konsumen umum,” urainya.
Kepada para peserta pelatihan barista tersebut, pengurus PWNU Jatim ini meminta agar para santri benar-benar serius menekuni wirausaha penyajian kopi. Termasuk terus belajar tidak hanya dari pelatihan kali ini saja, tetapi harus terus belajar dari banyak sumber.
“Banyak sumber yang dapat dijadikan acuan untuk belajar seperti dari internet media sosial dan lain sebagainya baik belajar materi terkait tentang penyajian atau pembuatan kopi sehingga cara mendesain sebaik mungkin tampilan kafe atau gerai tempat berjualan agar konsumen semakin tertarik,” ujar KH Ahmad Romo Soeroso.
Pihaknya sebagai ulama ataupun Kyai Pengasuh Pondok Pesantren merasa sangat berterimakasih atas inisiatif dan keinginan dari Eqiyu Indonesia. Lantaran telah melakukan kegiatan sosial dalam bentuk berbagi ilmu melalui pelatihan kepada para santri.
‘Kedua, dari kami sebagai Pengurus Wilayah NU Jawa Timur menyampaikan kegiatan pelatihan ini sangat membantu umat dimana tujuannya nanti acara pelatihan ini dapat berlangsung lagi secara berkelanjutan,” jelasnya.
Terkait dengan harapan KH Ahmad Romo Soeroso yang menginginkan kegiatan pelatihan gratis kepada para santri tersebut dapat dilaksanakan kembali, Fariz Chamim Udien selaku Owner Eqiyu Indonesia menegaskan kegiatan pelatihan serupa akan kembali dilaksanakan olehnya.
“Kita ini justru ingin membuat kurikulum sekaligus kurasi hasil pelatihan. Sehingga nanti dari sisi ekonomi dari teman-teman di Pondok Pesantren itu juga akan bertumbuh.”
“Agar menjadi pesantren yang mandiri seperti itu. Hari ini, selain materi barista juga kita beri materi tentang pegawai atau pengusaha dimana hal ini dapat dipilih oleh para santri untuk masa depannya kelak,” tandasnya. (M Abd Rachman Rozzi-Januar Triwahyudi)