MALANG POST – Sebagai bentuk antisipasi terhadap bahaya kebakaran, arsitek di Kota Malang menyoroti pentingnya blueprint bangunan.
Karena perencana dan arsitek, cukup detail saat mendesign sebuah bangunan. Mulai dari layout dan exit plan masing-masing lantai, sebagai langkah antisipasi bencana. Termasuk kebakaran.
Hal itu disampaikan Ahli Arsitektur Kota, Budi Fathoni, ketika menjadi narasumber talkshow di program Idjen Talk. Yang disiarkan langsung Radio City Guide 911 FM, Selasa (17/9/2024).
Arsitek yang juga dosen ITN Malang ini juga menyampaikan, gedung harus memiliki blueprint yang lengkap memuat layout gedung, salah satunya jalur evakuasi.
“Blueprint ini bermanfaat untuk mempermudah kinerja damkar, saat memadamkan kebakaran di sebuah bangunan gedung,” katanya.
Menurut Budi, semakin padat bangunan di suatu kota, akan mempengaruhi kualitas bangunan, yang seringkali berdampak pada keselamatan.
Sementara itu, Kepala UPT Damkar Kota Malang, Agoes Soebekti, mengimbau kepada seluruh pemilik gedung di Kota Malang, untuk memenuhi standar keamanan.
Beberapa standar keamanan gedung yang harus dipenuhi, untuk mengantisipasi kebakaran, katanya, salah satunya penunjuk jalur evakuasi.
Selain itu, kata Agoes, standar keamanan lainnya seperti tersedianya fire alarm, smoke detector, motion sensor, fire hydrant dan APAR (alat pemadam kebakaran).
“Kondisi saat ini, beberapa gedung bertingkat di Kota Malang masih belum memenuhi standar keamanan kebakaran,” tandasnya.
Karena itu, pihaknya mengimbau pemilik gedung memenuhi standar keamanan, untuk meminimalisir dampak kebakaran. (Anisa Afisunani-Ra Indrata)