MALANG POST – Kata Analis Pembiayaan Infrastruktur PUPR Ahli Muda Kota Malang, Yocky Agus Firmanda, ketika menjadi narasumber talkshow di program Idjen Talk, menyampaikan, pihaknya telah menjalankan beberapa strategi untuk mengatasi pencemaran sungai. Melalui strategi jangka pendek, menengah dan panjang.
“Dalam strategi jangka pendek, satgas dari PUPR Kota Malang aktif melakukan pengangkutan sedimen sungai setiap hari. Untuk normalisasi saluran drainase dan irigasi,” katanya di acara yang disiarkan langsung Radio City Guide 911 FM, Kamis (29/8/2024) ini.
Kemudian dalam strategi jangka menengah, pihaknya juga memaksimalkan pembangunan, peningkatan, serta penambahan sumur resapan.
Diikuti dengan strategi jangka panjang, berupa pembangunan bozem sebagai antisipasi banjir dan memaksimalkan masterplan drainase.
Sementara itu, Ketua Departemen Teknik Pengairan Universitas Brawijaya, Runi Asmaranto menyebut, minimnya kesadaran masyarakat terkait pengelolaan sampah, masih menjadi faktor pencemaran sungai di Kota Malang.
Selain itu, katanya, peningkatan penduduk dan bertambahnya jumlah UMKM yang tidak memiliki pengelolaan limbah. Serta peningkatan alih fungsi lahan, juga meningkatkan pencemaran sungai dan berpengaruh pada tingginya sedimen.
Menurut Runi, selama masyarakat masih apatis hukum dan tidak mengindahkan aturan yang berlaku terkait pencegahan pencemaran, maka rendahnya peran masyarakat dalam mengelola lingkungan juga akan terus meningkat.
Project Officer Lions Club Malang Indah yang juga Guru Besar Hidrologi FTUB, Prof.Dr.Ir. Lily Montarcih Limantara, MSc menyampaikan, dalam giat bersih sungai yang bakal diadakan di Tunggulwulung. Akan melibatkan komunitas, relawan, mahasiswa dan berkoordinasi dengan Dinas PUPRPKP serta DLH Kota Malang.
Pemilihan sungai Tunggulwulung sebagai lokasi giat bersih-bersih sungai, kata Prof. Lily, dinilai efektif dan aman. Karena giat ini melibatkan 300 lebih mahasiswa. Sehingga aspek keamanan harus diperhitungkan.
“Nantinya para mahasiswa juga bakal melakukan edukasi ke masyarakat setempat. Setelah satu minggu giat pembersihan sungai. Agar setelah dibersihkan, masyarakat tidak buang sampah ke sungai lagi,” katanya. (Yolanda Oktaviani-Ra Indrata)