MALANG POST – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan apresiasi kepada pelaku usaha jasa keuangan dan pemerintah daerah yang telah berkontribusi dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan.
Penghargaan itu berupa Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) Award dan Financial Literacy Award sebagai bentuk apresiasi atas upaya mereka dalam mendukung program ini.
Secara keseluruhan, GENCARKAN (Gerakan Nasional Cerdas Keuangan) merupakan langkah besar dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia. Dengan dukungan dari berbagai pihak dan implementasi yang efektif, diharapkan program ini dapat memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan exkonomi dan kesejahteraan masyarakat menuju Indonesia Emas 2045.
Sementara itu, dalam peluncuran program GENCARKAN pada Kamis lalu, Kabupaten Pasuruan menerima apresiasi sebagai kabupaten dengan program literasi keuangan terbaik pada Financial Literacy Award 2024 atas pelaksanaan program Sosialisasi dan Edukasi Literasi Keuangan untuk Petani (Terang Tani). Program ini merupakan bagian dari program kerja Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Pasuruan sejak tahun 2022 sampai dengan saat ini.
Berdasarkan rilis pers dari OJK, Senin (26/8/2024), Pj Bupati Pasuruan, Andriyanto, hadir secara langsung menerima penghargaan itu dengan didampingi Kepala OJK Malang, Biger Adzanna Maghribi. Program Terang Tani merupakan upaya yang dilakukan TPAKD Kabupaten Pasuruan untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan kepada para petani milenial dengan menggandeng Kementerian Pertanian dan International Fund for Agricultural Development melalui program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS).
Peserta edukasi dalam kegiatan itu mencapai 4.860 orang sampai dengan bulan Agustus 2024 dengan demografi peserta edukasi petani warga Kabupaten Pasuruan yang berusia 17-39 tahun.
TPAKD Kabupaten Pasuruan juga berkolaborasi dengan OJK Malang dalam melaksanakan kegiatan edukasi kepada petani milenial itu.
Materi edukasi mencakup penentuan produk dan layanan keuangan yang sesuai dengan kebutuhan petani milenial, hak dan kewajiban konsumen jasa keuangan, perencanaan keuangan, serta informasi mengenai instrumen keuangan ilegal.
Atas pelaksanaan edukasi keuangan tersebut, jumlah petani milenial yang mengakses produk tabungan mencapai 1.594 orang, kredit produktif 165 orang, asuransi 225 orang, pergadaian 5 orang, uang elektronik 52 orang, dan dompet digital sebanyak 999 orang per 31 Desember 2023.
Untuk mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan yang semakin progresif serta untuk melindungi masyarakat, diperlukan partisipasi aktif seluruh pemangku kepentingan mulai Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan pelaku usaha jasa keuangan untuk berkolaborasi menjalankan GENCARKAN secara masif dan merata di seluruh daerah.(Eka Nurcahyo)