MALANG POST – Sebanyak 241 lansia dan 154 disabilitas di Kota Batu digelontor insentif Pemkot Batu. Besarannya Rp1,5 juta. Diberikan setiap tiga bulan sekali. Jika dihitung total insentif yang mereka dapat dalam satu tahun sebesar Rp6 juta.
Pemberian insentif untuk lansia dan disabilitas itu merupakan komitmen pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan masyarakat. Pada Senin, (26/8/2024) pemberian insentif di pusatkan di Kelurahan Ngaglik, Temas dan Sisir. Kemudian akan berlanjut ke 19 desa lima kelurahan di Kota Batu.
Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai menyatakan, dari upaya yang telah dilakukan itu. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batu tentang data kemiskinan Kota Batu tahun 2024, presentase penduduk miskin di Kota Batu mengalami penurunan sebesar 0,25 poin.
“Dari yang awalanya 3,31 persen pada Maret 2023, kini menjadi 3,06 persen. Jika dihitung penurunannya mencapai 0,25 poin,” tutur Pj Aries, Senin (26/8/2024).
Selain rutin memberikan insentif, upaya mengentaskan kemiskinan di Kota Batu juga dilakukan melalui berbagai upaya. Salah satunya dengan turun langsung ke masyarakat pra-sejahtera, ini dilakukan untuk mengetahui kendala yang terjadi di masyarakat dan mencari solusi secara langsung.
BERI SEMANGAT: Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai saat memberikan semangat kepada lansia dan disabilitas penerima insentif di Kota Batu. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Total sudah ada sekitar 260 rumah warga pra-sejahtera di 19 desa dan lima kecamatan di Kota Batu yang dikunjungi secara bergiliran oleh Pj Aries. Melalui kunjungan rutin ini, Pemerintah telah menunjukkan komitmen kuat untuk membangun Kota Batu lebih baik. Dimana semua warganya dapat hidup dengan layak dan sejahtera.
“Kami terus berikan semangat kepada mereka. Utamanya para lansia dan disabilitas yang menerima insentif dari Pemkot Batu. Semoga ini bisa memberikan sedikit keringan untuk memenuhi kehidupan sehari-hari,” katanya.
Dengan melihat kondisi dan situasi tersebut, Pj Aries menegaskan jika dirinya akan terus berkeliling. Karena masih banyak masyarakat Kota Batu yang membutuhkan perhatian.
“Seharusnya tidak boleh kita sebagai ASN ada hari libur untuk melayani masyarakat. Terutama bagi warga miskin di Kota Batu yang harus terus diperhatikan,” ujarnya.
Pj Aries berharap, bahwa penanganan persoalan warga miskin bukan hanya tanggung jawab satu dinas saja. Namun juga menjadi tugas semua OPD dan seluruh lapisan masyarakat kota Batu, yang peduli dengan lingkungan di sekitar wilayahnya.
Lebih lanjut, dia juga membeberkan, di sejumlah lokasi Kota Batu, masih ada sejumlah warga yang rumahnya tidak layak huni. Kemudian yang jadi persoalan adalah tanahnya bukan milik pribadi.
Yakni ada yang numpang di tanah saudara bahkan tetangga. Dengan kondisi yang tidak layak dan tidak memiliki MCK, hingga harus membuang hajat diluar rumah.
“Dinsos Kota Batu harus segera menginventarisir, mana-mana warga yang tidak tinggal ditempat layak dan tidak memiliki lahan. Ini merupakan kemiskinan ekstrem, harus segera di data dan mencari solusi terbaik. Sehingga mereka bisa mendapatkan hidup yang layak. Ini merupakan tugas kita bersama,” tutupnya. (Ananto Wibowo)