MALANG POST – Noda pertama sejak Joel Cornelli, ditunjuk sebagai pelatih Arema FC pada 24 Juni 2024, justru datang di pekan kedua Liga 1 musim 2024/2025.
Di pertandingan resmi ketujuhnya, pelatih asal Brasil itu, tidak mampu memberikan kemenangan. Setelah di Stadion Gelora Soepriadi, Kota Blitar. Arema FC kalah 0-2 dari Borneo FC. Sabtu (17/8/2024) kemarin.
Padahal dalam enam laga resmi. Lima laga di Piala Presiden, plus laga perdana Liga 1. Arema FC belum terkalahkan.
Selain itu, Arema FC saat ini juga menjadi salah satu tim, yang belum berhasil mencetak gol dari dua laga awal di kompetisi tertinggi di tanah air.
Padahal dalam turnamen pramusim Piala Presiden, Arema FC cukup superior. 11 gol berhasil dibuat dalam lima laga. Hingga mampu mempertahankan gelar juara Piala Presiden.
Tapi saat turun di Liga 1, para pemain Arema FC, sepertinya lupa bagaimana cara mencetak gol. Yang hanya bisa dilakukan, baru sebatas menciptakan peluang.
Hal itu diakui Joel Cornelli. Seusai laga lawan Borneo FC, pelatih berusia 57 tahun itu menilai permainan Singo Edan sudah membaik. Sudah banyak peluang tercipta. Tapi untuk dikonversi menjadi gol, belum bisa dilakukan.
Saat menjamu Borneo FC, Arema FC hanya mampu bermain imbang tanpa gol di babak pertama. Kemudian justru Borneo FC yang berhasil mencetak gol lewat Christophe Nduwarugira, menit ke-52 dan Terens Puhiri, menit ke-70.
Di laga tersebut, tercatat ada 13 kreasi peluang diciptakan oleh Arema FC. Tapi tak satupun bisa menjadi gol untuk menyamakan kedudukan, atau bahkan mengalahkan Boneo FC.
“Kami sudah memulai dengan baik. Mencoba menekan lawan. Mencoba menjadi sedikit lebih agresif dalam menyerang.”
“Tapi untuk pertama kalinya, kami harus tertinggal lebih dulu dari lawan. Kami kebobolan sebuah gol lewat bola mati dan satu dari open play,” kata Joel Cornelli.
Ketidaklengkapan komposisi pemain, juga dianggap sebagai salah satu penyebab kekalahan tersebut.
Di laga kandang kedua tersebut, Arema FC bermain tanpa tiga pemain inti. Choi Bo-kyung, Julian Guevara dan Salim Akbar Tuharea terpaksa absen karena masalah cedera.
Sebagai pengganti ketiganya, Joel Cornelli memainkan tiga pemain anyar di starting line up. Ada Muhammad Rafli, Syaeful Anwar dan rekrutan anyar yang baru didatangkan, Pablo Oliveira.
“Pada pertandingan ini pertama kalinya kami tidak menggunakan pemain-pemain yang biasa berada di skuad inti. Ini merupakan salah satu faktor (penyebab kekalahan) juga,” tandasnya.
Faktor lain yang menjadi sebab kegagalan Arema FC, mempertahankan tiga poin, karena ambisi sang pelatih, untuk secepatnya membuat gol. Agar bisa membalikkan keadaan.
Saat tertinggal 0-1, Joel Cornelli memasukkan pemain dengan naluri lebih menyerang. Seperti Flabio Soares menggantikan Pablo Oliveira. Serta Samuel Gedeon mengganti Pablo Oliviera.
Bahkan Flabio Soares hanya 15 menit berada di lapangan. Masuk di menit ke-59, pada menit ke-74 sudah digantikan Dedik Setiawan, untuk menambah daya gedor.
Upaya itu sempat berhasil. Arema FC mampu menciptakan lebih banyak peluang. Setidaknya ada tiga peluang untuk menyamakan kedudukan. Tapi dua diantaranya berhasil ‘digagalkan’ oleh mistar dan tiang gawang Borneo FC.
“Kami butuh melihat bagaimana tim ini akan bereaksi, ketika pertama kalinya tertinggal gol lebih dulu dari lawan. Kami mencoba mengorganisir setelah gol pertama Borneo FC. Kami mencoba untuk bahkan lebih agresif lagi.”
“Kami sudah mencoba menyamakan kedudukan. Tapi entah kenapa, lini tengah kami sedikit terbuka saat keluar menyerang. Akhirnya kami harus kebobolan untuk kedua kalinya.”
“Kami sudah berusaha mengejar gol, tapi sayangnya kami mengakhiri pertandingan tanpa mencetak gol dan kekalahan pertama,” tegasnya. (Ra Indrata)