MALANG POST –Wali Kota Malang periode 2018-2023, Sutiaji, menyebut tidak pernah menggunakan rumah dinas. Termasuk fasilitas mobil dinas. Setelah resmi mengakhiri jabatannya pada 24 September 2023 lalu. Bahkan meski hanya tiga minggu.
Bahkan sehari sebelum serah terima jabatan, rumah dinas dan fasilitas lainnya sudah dikembalikan ke Pemkot Malang. Termasuk saat penyerahan jabatan Wali Kota Malang, pihaknya berangkat dan pulang sudah menggunakan kendaraan pribadi.
“Jadi tidak benar kalau saya disebut masih tinggal di rumah dinas, setelah penyerahkan jabatan. Bisa disebut, tudingan itu adalah fitnah.”
“Penyerahan jabatan pada 24 September 2023. Tanggal 23 September 2023, semua fasilitas kami lepaskan. Barang-barang pribadi, juga sudah saya pindahkan dari rumah dinas ke rumah pribadi,” jelas Sutiaji, usai mengikuti upacara HUT ke-79 RI, di Balai Kota Malang, Sabtu (17/08/2024).
Mantan anggota DPRD Kota Malang ini juga menyebut, tidak etis jika seorang pejabat masih memanfaatkan fasilitas negara, ketika sudah melepas jabatannya. Meski itu dengan alasan menunggu waktu sampai proses boyongan selesai.
“Jika hal seperti ini dibiarkan dan dianggap lumrah, pasti akan berdampak. Baik dari sisi biaya, efektivitas maupun efisiensi dari fasilitas milik negara.”
“Apalagi saya dengar, karena rumah dinas masih ditempati, membuat pejabat yang baru harus menginap di hotel,” tegasnya.
Di sisi yang lain, Sutiaji juga menegaskan etika seorang pemimpin birokrasi. Yang seharusnya bisa menghargai dan menghormati pendahulunya.
Karena keberhasilan dan kesuksesan satu daerah, tidak lepas dari peran pemimpin sebelumnya. Yang sudah bersusah payah merencanakan dan mempersiapkannya.
“Saya sering menerima penghargaan karena prestasi. Baik dari pemerintah pusat maupun provinsi. Termasuk dari lembaga lain.”
“Tapi saya merasa, sukses itu karena saya meneruskan. Jadi tidak lepas dari peranan pejabat sebelumnya. Karena program pemerintah itu, sudah dirancang sesuai RPJMD dan RPJMN,” tandas mantan Wakil Wali Kota Malang ini.
Hanya saja, lanjutnya, karena keterbatasan waktu dan anggaran, seringkali program atau rencana pembangunan itu tidak bisa terselesaikan. Baru bisa tuntas saat tampuk pimpinan sudah berganti. Baik itu pimpinan yang definitif maupun penjabat.
Sementara itu, mantan Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, yang dituding sudah memberikan informasi tidak benar. Terkait tenggat waktu Sutiaji meninggalkan rumah dinas. Menganggap hal itu terjadi karena bagian dari Pilkada 2024. Apalagi berita miring itu muncul, setelah pihaknya memastikan diri maju dalam Pilkada 2024.
“Benar. Saya masih sering mondar-mandir di rumah dinas. Selain saya harus mengemasi barang pribadi, juga untuk mengecek lagi, apakah masih ada barang yang tersisa.”
“Belum lagi saya banyak di luar kota. Selain itu, soal batas waktu (kapan pindah), sudah saya sampaikan kepada Bapak Pj Wali Kota Malang yang baru,” jelas Wahyu Hidayat, yang juga ditemui Malang Post di Balai Kota Malang.
Wahyu Hidayat juga kembali menegaskan, proses pergantian jabatan Pj Wali Kota Malang, berlangsung sangat mendadak. Dia pun mengaku, tidak punya waktu untuk memberesi barang-barang yang cukup banyak di rumah dinas.
“Selain itu, tidak benar kalau disebut-sebut saya tidak mau menemui wartawan. Karena saat teman-teman ke rumah dinas, saya memang tidak berada di sana.”
“Jadi terkait klarifikasi Pak Sutiaji, mohon maaf saya belum bisa bergabung. Saya sekarang sedang mengejar pesawat ke Jakarta,” tandasnya. (Iwan Irawan-Ra Indrata)