MALANG POST – Peningkatan infrastruktur terus dilakukan Pemkot Batu melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR). Untuk mempercantik Kota Batu dan menjamin kenyamanan pejalan kaki, Tahun 2024 ini mereka mengebut peningkatan kapasitas pedestrian.
Total ada tujuh titik pedestrian yang dipercantik. Diantaranya adalah ruas Jalan Bromo-Semeru, Dewi Sartika, Panglima Sudirman, Diponegoro, Pattimura, Sultan Agung dan Sutan Hasan Halim.
“Trotoar kami tata ulang, agar pejalan kaki semakin nyaman. Terutama untuk membuat nyaman kaum difabel,” papar Kepala DPUPR Kota Batu, Alfi Nurhidayat, Rabu, (7/8/2024).
Pedestrian yang tengah dilakukan peningkatan kapasitas itu dipastikan lebih kuat dan tahan lama. Sebab prosesnya menggunakan perkerasan beton. Dengan menggunakan stamped concrete.
“Dengan perkerasan ini, bisa lebih tahan lama dan lebih bagus karena ada motifnya. Selain itu juga kami tambah fosfor di bagian permukaan. Agar glow in the dark saat malam hari. Di Jatim inovasi seperti ini baru diterapkan di Kota Batu,” papar Alfi.
CEK PROGRES: Kepala DPUPR Kota Batu, Alfi Nurhidayat saat melakukan pengecekan progres pembangunan pedestrian di sejumlah ruas jalan protokol Kota Batu. (Foto: Ananto Wibowo)
Dia menyampaikan, peningkatan kapasitas pedestrian ini juga bertujuan untuk mendukung sektor pariwisata Kota Batu. Sehingga sektor pariwisata Kota Batu semakin mendunia.
“Tujuan utamanya agar warga Kota Batu dan wisatawan yang datang merasa aman dan nyaman saat menggunakan pedestrian,” imbuhnya.
Lebih lanjut, proses pengerjaan pedestrian itu telah dimulai sejak awal Juli lalu. Ditargetkan prosesnya sudah rampung akhir Oktober mendatang. Atau sebelum HUT ke 23 Kota Batu. Saat ini prosesnya sudah berjalan sekitar 45 persen.
Dalam peningkatan kapasitas pedestrian ini, pihaknya memprioritaskan di jalan-jalan protokol Kota Batu. Selain membuat masyarakat dan wisatawan semakin nyaman saat menggunakan pedestrian. Mereka juga dapat menikmati keindahan dan kesejukan udara Kota Batu dengan berjalan kaki.
“Selain itu, juga bertujuan untuk mengurangi kemacetan di Kota Batu. Terutama di kawasan Jalan Bromo-Semeru dari lebar jalan awal sekitar 7-8 meter, setelah perbaikan pedestrian lebarnya menjadi 9 meter,” ujarnya.
Dengan dipercantiknya pedestrian di sejumlah ruas jalan Kota Batu tersebut. Alfi mewanti-wanti kepada masyarakat dan wisatawan agar bersama-sama ikut menjaga. Caranya dengan tidak menaikan dan memarkir kendaraannya di atas pedestrian.
“Selain itu kami juga berharap, tidak digunakan PKL liar untuk berdagang. Jika digunakan hal-hal tersebut, maka glow in the dark tidak akan terlihat. Malah yang kelihatan parkir kendaraan,” tutupnya. (Ananto Wibowo)