MALANG POST – Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, Noer Rahman Wijaya, pada Selasa (6/8/2024) pimpin apel siaga di depan kantor Dinas Lingkungan Hidup.
Sejumlah 1.200 ASN baik PNS maupun non PNS, menjadi pesertanya. Mereka bertugas di bagian staf, pramu kebersihan, petugas RTH, UPT Sampah Supiturang Mulyorejo dan bidang lainnya.
Tiga hal penting disampaikan dalam apel tersebut. Yang harus dipahami, ditekankan dan diantisipasi oleh semua karyawan.
“Pertama, jangan sampai terjebak atau menjadi korban maraknya judi online. Kedua, harus dalam kondisi sehat lahir dan batin. Tidak terbebani pikiran atau masalah serius,” kata Rahman, seusai memimpin apel siaga.
Artinya, tambahnya, setiap petugas di DLH harus selalu siap dan mampu untuk menjalan tugas. Tetapi dengan perasaan nyaman dan riang gembira.
Di kesempatan tersebut, DLH juga memberikan perhatian kepada seluruh karyawan. Dengan memberikan bantuan sembako, yang dipersembahkan UPZ BAZNAS RSUD Saiful Anwar Malang.
Bahkan pemberian sembako itu, sudah tahap kedua. Yang kali ini, diberikan secara simbolis kepada petugas UPT Sampah di Supiturang, Mulyorejo, sejumlah 222 orang. Diharapkan akan terus berlanjut secara bertahap.
Rahman juga sempat menyebut, dinas yang dipimpinnya merasa kehilangan, atas berpulangnya salah satu PNS. Akibat bunuh diri, karena sakit gigi yang tak kunjung sembuh.
“Ini menjadi tamparan bagi kami. Karena belum bisa mengetahui kondisi karyawan secara keseluruhan. Hanya sekadar mendengarkan laporan kerjanya.”
“Dengan digelarnya apel siaga ini, kami ingin memastikan kondisi karyawan di lapangan betul-betul terpantau kesehatannya. Serta tidak mengalami hal-hal yang serius,” ucapnya.
APEL SIAGA: Sebanyak 1.200 peserta apel siaga menyimak arahan dari Kepala DLH Kota Malang, Noer Rahman Wijaya. Kuatkan rasa kebersamaan dengan saling support, antar karyawan di lingkungan DLH. (Foto: Iwan Irawan/Malang Post)
Ke depan, Rahman berjanji akan melakukan monitoring secara periodik. Bila perlu akan bersilaturahmi ke rumah karyawannya. Guna memastikan kondisi karyawannya, sekiranya membutuhkan bantuan DLH.
“Sepanjang itu bukan persoalan hukum atau menyangkut privasi karyawan, kami akan memberikan bantuan.”
“Ibarat orang, DLH ini adalah satu keluarga. Satu orang sakit, semuanya akan merasakan sakit. Monitoring dan pengawasan perlu dilakukan secara hirarki. Agar memudahkan dalam memastikan kondisi karyawan,” tandasnya.
Data pada 2023 menyebutkan, jumlah pekerja pramu kebersihan dalam melayani kebersihan di Kota Malang, sebanyak 467 orang. Namun di 2024 ini, berkurang 70 orang karena purna tugas. Sehingga memiliki risiko adanya kerja tambahan.
“Kita contohkan, pramu kebersihan di sepanjang Jalan Soekarno Hatta. Ada enam orang yang bertugas di sepanjang enam kilometer. Satu orang, bertanggungjawab tiga kilometer. Jika salah satunya purna, risikonya yang lain harus melanjutkan tugasnya,” beber Rahman.
Dicontohkan lagi, pada apel siaga Selasa pagi, diikuti keseluruhan. Satu persatu dicek lewat absensi kehadiran. Ternyata ditemukan dua petugas tidak hadir. Satu karena izin sakit stroke dan lainnya absen setelah terjadi kecelakaan kerja.
“Kami ingin membantu karyawan yang alami kecelakaan kerja, dengan BPJS Ketenagakerjaan. Saat ini sedang kami ajukan administrasinya.”
“Kami dari DLH tetap bertekad dan berkomitmen, memberikan pelayanan kebersihan di Kota Malang dengan tuntas. Meski dengan SDM pramu kebersihan jumlahnya terbatas dan beban kerja bertambah,” ucap mantan Sekretaris Bakesbangpol Kota Malang ini.
Terakhir, untuk memonitor dan pengawasan dari sisi pekerjaan maupun kondisi kesehatan karyawan. Keberadaan pramu kebersihan, mandor, kepala wilayah serta pengawas. DLH ingin ada saling komunikasi dan koordinasi satu sama lainnya, secara jenjang atau hirarki. Guna memudahkan saling support dan memberikan informasi.
“Kami tidak ingin terjadi kurangnya komunikasi dan koordinasi, satu sama lainnya. Agar tidak sampai kecolongan informasi yang sifatnya sangat penting. Apalagi sampai ada masalah yang tidak terdeteksi.”
“Hal seperti itu harus dihindari oleh semua karyawan. Terjadinya aksi kurang terpuji (bunuh diri) yang dilakukan salah seorang karyawan, semoga tidak terulang kembali,” pungkasnya. (Iwan Irawan – Ra Indrata)