MALANG POST – Enam kali Piala Presiden digelar. Empat kali Arema FC berhasil menjadi juara. Bahkan saat mengalahkan Borneo FC, di Stadion Manahan, Solo, Minggu (4/8/2024) malam ini, menggenapi hat-trick juara.
Sebelumnya Arema FC sudah menjadi juara pada 2017 lalu. Namun kemudian tiga kali berturut-turut mulai 2019, 2022 dan 2024.
Yang menarik, Borneo FC yang dikalahkan di partai final, lewat drama adu penalti. Setelah di 2×45 menit, kedua tim bermain imbang 1-1. Bertemu tiga kali di partai final dengan Arema FC, selalu kalah.
Terakhir pada Piala Presiden edisi 2022 lalu, Borneo FC saat tanding di Stadion Kanjuruhan, kalah 0-1. Kemudian di Stadion Segiri, hanya bermain imbang tanpa gol.
Bagi Arema FC, sukses final semalam, adalah keempat kalinya Singo Edan berada di final. Dan semuanya bisa dimenangkan.
Pada 2017, Pusamania Borneo FC yang dikalahkan. Tahun 2019 yang dikalahkan adalah Persebaya Surabaya. Kemudian pada 2022 dan 2024, yang ditundukkan di partai final adalah Borneo FC.
“Saya tidak bisa membayangkan malam ini kami bisa juara. Malam ini benar-benar sangat mengejutkan. Semua pemain sangat hebat. Mereka sudah berjuang sangat keras,” ujar Joel Cornelli, seusai pertandingan.
Sebenarnya Arema FC sudah bisa mengalahkan Borneo FC, di babak normal. Tepatnya ketika pertandingan berjalan pada injury time babak kedua.
Umpan lambung yang dikirimkan Arkhan Fikri, berhasil ditanduk oleh Dedik Setiawan. Tapi Nadeo Arga Winata, berhasil memblok bola. Saat bola muntah dan terjadi skrimit di mulut gawang, Charles Lokoli Ngoy, berhasil menendang bola dan masuk ke gawang.
Hanya saja, Wasit Sance Lawita menganulir gol tersebut. Setelah melihat rekaman dari VAR, yang memperlihatkan Dedik Setiawan terlebih dahulu handsball.
Sebelumnya, Arema FC terlebih dahulu berhasil mencetak gol di menit ke-52, setelah Wiliam Moreira berhasil mencetak gol cantik. Bola dilambungkan mengarah ke pojok gawang Borneo FC. Nadeo, yang kiper Timnas Indonesia, tidak mampu menjangkau bola tersebut.
Tetapi Borneo FC berhasil membalas lewat gol Leo Gaucho, setelah umpan mendatar dari Terens Puhiri, gagal diamankan oleh dua pemain belakang Arema FC sekaligus.
Terakhir saat bola gagal dihalau Thales Lira, Leo Gaucho yang berada di samping Thales, langsung menendang keras ke gawang Lucas Frigeri, tanpa bisa dicegah kiper asal Brasil itu.
Namun kiper berusia 35 tahun itu, benar-benar menjadi pahlawan bagi Arema FC di partai final yang berlangsung di Stadion Manahan Solo.
Dalam babak adu penalti, Frigeri berhasil memblok tendangan penalti yang diambil Ronaldo. Serta sukses mencetak gol, setelah menjadi penendang kelima. Tendangannya yang tidak terlalu keras, tidak mampu dihalau kiper Borneo FC. Karena Nadeo sudah terlanjur menjatuhkan diri. Sedangkan bola, cukup pelan mengarah ke tengah gawang.
Dengan sukses meraih Piala Presiden edisi 2024 ini, Arema FC berhasil atas hadiah senilai Rp5,2 miliar. (Ra Indrata)