MALANG POST – Event kuliner terbesar di Kota Batu kembali digelar. Menyapa lidah pencinta kuliner di Kota Batu dan Malang Raya. Event itu adalah Batu Street Food Festival (BSFF). Pada gelaran ke tujuh ini BSFF mengusung tema Wonderful Batu Kenali Batu Melalui Ruang Imajinasimu.
Event besutan Dinas Pariwisata (Disparta) dan PHRI Kota Batu itu berlangsung mulai 2 – 4 Agustus 2024, di halaman Balai Kota Among Tani. Diikuti sebanyak 60 stand, berasal dari hotel dan resto se Kota Batu.
Kepala Disparta Kota Batu, Arief As Siddiq menyatakan, dalam event itu menyajikan menu bercitarasa bintang lama dengan harga kaki lima. BSFF sendiri merupakan event tahunan yang masuk dalam Kalender Wisata Kota Batu.
“Event ini punya nilai strategis untuk membranding Kota Batu sebagai Kota Wisata. Event ini terselenggara berkat kolaborasi bagus, antara Disparta dan PHRI. Mengangkat kuliner hotel dan restoran se Kota Batu,” papar Arief.
Dia menambahkan, dalam event tersebut, juga ditampilkan atraksi berbasis objek wisata di Kota Batu. Selain itu juga ada pentas kebudayaan untuk memeriahkan BSFF ke tujuh.
TEKAN TOMBOL: Jajaran Forkopimda Kota Batu saat menekan tombol sirine tanda dibukanya BSFF 7. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Kemudian juga ada live cooking dari Master Chef Indonesia Season 10, Chef Una. Juga cooking competition, fashion show competition, eat challenge, carnival parade, dance perfomance, zumba party, live musik dan berbagai kegiatan menarik lainnya.
“Kami berharap banyak masyarakat dan wisatawan hadir di event ini. Sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat Kota Batu. Agar lebih mengenal berbagai macam kuliner di Kota Batu,” tutur Arief.
Sementara itu, Ketua PHRI Kota Batu, Sujud Hariadi menyampaikan, pada BSFF ke tujuh diikuti sebanyak 60 tenan. Berasal dari hotel dan resto se Kota Batu. Dengan mengusung sub tema kebudayaan dan holtikultura.
“Mereka menjual makanan dan minuman hotel dan resto dengan harga murah. Sehingga seluruh masyarakat dan wisatawan bisa menikmati,” tuturnya.
Pihaknya berharap, melalui BSFF ke tujuh juga berdampak pada promosi pariwisata di Kota Batu. Sehingga Kota Batu bisa semakin dikenal lebih luas. Baik dari segi wisata maupun kulinernya.
“Kami berharap ini bukan hanya menjadi ajang tahunan. Tapi juga mampu mendongkrak tingkat kunjungan pariwisata ke Kota Batu,” imbuh Sujud.
SAMBANG STAND: Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai bersama Kapolres Batu, AKBP Andi Yudha Pranata dan Dandim Malang – Batu, Letkol Inf Yuda Sancoyo saat menyambangi satu persatu stand di BSFF 7. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai mengatakan, BSFF ke tujuh merupakan bagian dari promosi yang dilakukan Pemkot Batu bersama PHRI Kota Batu. Dengan tujuan apabila masyarakat telah merasakan kelezatan makanan hotel dan resto, maka selanjutnya mereka akan kembali lagi.
“Jika masyarakat dan wisatawan sudah merasakan masakan enak dan harganya merakyat. Pasti nantinya mereka akan kembali. Kemudian selanjutnya, mereka akan berkunjung langsung ke hotel, resto atau cafe untuk menikmati lagi,” tuturnya.
Pj Aries berharap, dengan event ini, semakin tinggi masyarakat Indonesia menikmati kuliner dan wisata di Kota Batu. Sehingga perekonomian di Kota Batu bisa berkembang pesat.
“Untuk mendongkrak sektor ekonomi tidak bisa hanya pemerintah saja, tapi ada tiga sektor. Yakni pemerintah, TNI-Polri dan pengusaha. Ketiga sektor ini harus kuat. Sehingga perekonomian bisa terus meningkat,” jelasnya.
Lebih lanjut, Pj Aries juga meminta, BSFF tahun 2025 harus digelar lebih meriah lagi. Jika saat ini hanya diikuti 60 tenan. Maka tahun depan harus ditambah.
“Tahun depan harus ditambah, seluruh objek harus tampil. Sehingga masyarakat bisa tahu. Bahwa Kota Batu memiliki kuliner yang beragam dan enak,” imbuhnya.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno dalam sambutan virtualnya mengapresiasi Pemkot Batu dan PHRI Kota Batu atas terselenggaranya event itu.
“Saya ajak seluruh masyarakat Indonesia untuk gabung pada event yang diselenggarakan di Balai Kota Among Tani Kota Batu. Mari bersama-sama sukseskan gerakan nasional wisata di Indonesia aja,” tutupnya. (Adv – Ananto Wibowo)