MALANG POST – Untuk ketiga kalinya secara beruntung, Arema FC sukses melaju ke partai final Piala Presiden. Bahkan dua final sebelumnya, yakni di edisi 2019 dan 2022, Singo Edan sukses menjadi jawara.
Di edisi 2024 ini, Arema FC melaju ke final, setelah di semifinal berhasil mengalahkan Persis Solo. Skornya, 2-0 (0-0), berlangsung pada Rabu (31/7/2024) malam, di Stadion Mahanan, Solo.
Keberhasilan tim yang berdiri 1987 ini, tak lepas dari kejelian pelatih asal Brasil, Joel Cornelli. Utamanya dalam melakukan rotasi pemain, untuk bisa menjalankan strategi yang diinginkan.
Berbeda dari tiga laga sebelumnya di babak penyisihan grup B, Arema FC ketika dijamu Persis Solo, bermain dengan formasi unik. Wiliam Moreira, justru dibiarkan bermain liar di barisan depan. Sementara Charles Lokoli Ngoy dan Dalberto Belo, justru bergerak lebih menyisir dari dua sayap.
Bahkan untuk mengetahui kekuatan Persis, di babak pertama Arema FC terlihat ‘sengaja’ membiarkan pertahanannya dibombardir. Dengan lebih sering memulai serangan lewat counter attack.
Baru di babak kedua, Arema FC dengan melakukan beberapa perubahan pemain, mulai menunjukkan superioritasnya. Hingga mampu mencetak dua gol. Yang semuanya diborong Charles Lokoli Ngoy. Masing-masing menit ke-59 dan 82.
Sebenarnya Arema FC mampu mencetak tiga gol. Tapi sayang, gol tandukan Dalberto Belo, harus dianulir wasit Rio Permana Putra. Setelah mendapatkan bukti dari VAR, pemain bernomor 94 itu offside.
“Saya senang Arema FC bermain luar biasa. Performa pemain bagus. Memang sempat kesulitan di babak pertama.”
“Persis bagus sekali mainnya di 15 menit awal. Mereka bisa tahan kita di bawah. Kita jadi kesulitan menyerang,” kata Joel Cornelli, dalam jumpa pers usai laga.
Saat berada di ruang ganti pemain, selepas babak pertama usai dengan skor 0-0, Joel Cornelli mulai mengatur strategi. Salah satunya, adalah mengubah formasi agar bisa menahan Persis, agar intensitas permainannya tidak terlalu tinggi.
Itulah sebabnya, ketika masuk babak kedua, pelatih berlisensi UEFA Pro ini langsung mengubah formasi dan strategi. Dari hasil mengamati permainan Persis di babak pertama.
Terbukti pergantian posisi tersebut, menjadikan performa Johan Ahmat Alfarizie dan kawan-kawan, menjadi lebih baik.
“Pada babak kedua, Arema FC bermain luar biasa. Bermain press di atas. Bikin gol pertama, bertahan lama, kemudian jadi 2-0. Akhirnya kita bisa menang,” katanya.
Joel Cornelli juga melihat, bagaimana Dalberto mulai main masuk lebih ke dalam dan Wiliam Moreira bisa bermain lebih bebas.
Kemudian ditambah formasi pemain mulai bisa melakukan pressing, saat bola justru masih berada di daerah pertahanan lawan.
Pelatih kelahiran 3 April 1967 itupun langsung memberikan acungan jempol, karena pemainnya mampu menjalankan taktik permainan yang disusun. Hingga kemenangan 2-0 yang mengantarkan Arema FC ke final, tak lepas dari kondisi tersebut.
“Saya sampaikan (taktik itu) ke pemain. Mereka langsung paham. Syukur Arema FC bisa menang,” tandasnya.
Di partai final yang akan berlangsung Minggu (4/8/2024) lusa, Arema FC sudah ditunggu Borneo FC. Yang di semifinal sebelumnya, mengalahkan Persija dengan skor tipis 2-1.
Di laga tersebut, bakal mengulang momen final Piala Presiden edisi 2022 lalu. Ketika laga final berlangsung home away.
Di edisi 2022 itu, Arema berhasil mempertahankan Piala Presiden yang direbut 2019, setelah unggul 1-0 di Stadion Kanjuruhan. Dan bermain imbang tanpa gol, saat dijamu Borneo FC di Samarinda. (*/Ra Indrata)