
MALANG POST – Inspektorat Kota Batu menggelar Pendidikan Anti Korupsi, sekaligus Sosialisasi Peraturan Wali Kota Batu Nomor 63 Tahun 2021, tentang Pedoman Pengendalian Gratifikasi di Lingkungan Pemerintah Kota Batu.
Kegiatan ini ditujukan untuk para kepala sekolah dan bendahara sekolah pengguna BOSDA di Kota Batu. Pendidikan Anti Korupsi itu dipaksakan di Gedung UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Batu.
Sekretaris Inspektorat Kota Batu, Titing Nurhayati menyatakan, melalui kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman, terkait praktek korupsi dan pengendalian gratifikasi di lingkungan sekolah.
“Melalui kegiatan ini, bertujuan untuk membuka wawasan pada kepala sekolah dan bendahara sekolah. Terkait Perwali yang menjelaskan tentang korupsi dan gratifikasi,” papar Titing.
Menurutnya, dengan keberadaan Perwali tersebut, pata kepala sekolah, bendahara sekolah dan guru akan lebih berhati-hati. Utamanya terhadap praktek korupsi dan gratifikasi di lingkungan sekolah.

Sektor pendidikan dinilai rawan terjadinya indikasi korupsi, karena dilihat dari alokasi anggaran yang cukup besar untuk kebutuhan layanan pendidikan. Untuk itu dia meminta pihak sekolah agar bisa transparansi dalam membuat laporan keuangan.
“Melalui kegiatan ini, diharapkan semua unsur memahami bagaimana korupsi terjadi, agar berani menolak karena terkadang tidak sadar bahwa korupsi. Sosialisasi dapat memberikan pemahaman mulai dari yang kecil, saat ini dan dari diri sendiri,” paparnya.
Sementara itu, Inspektur Pembantu Khusus Inspektorat Kota Batu, Muslich H Sodiq menambahkan, pendidikan anti korupsi dan sosialisasi Perwali memiliki tujuan untuk menekankan pengertian dan bentuk-bentuk dari praktik korupsi.
“Penyebab korupsi dapat dianalisis dari kasus korupsi yang pernah terjadi di lingkungan sekitar kita. Jadi harapan kita semua, dengan adanya pemahaman terhadap Perwali yang sudah ada terkait korupsi dan gratifikasi, kita dapat menyikapi, melakukan pencegahan dan penanganan agar kasus korupsi di lingkungan pemerintah khususnya sekolah di Kota Batu bisa diminimalisir bahkan dihilangkan,” kata Muslich.
Melalui kegiatan itu, punya tujuan utama untuk memberikan pemahaman kepada mereka tentang batasan apa yang boleh dan tidak diperbolehkan. “Kami berharap sekolah-sekolah di Kota Batu dapat terhindar dari kasus indikasi korupsi,” tutupnya. (Ananto Wibowo)