MALANG POST – Festival kampung pecinan, sebagai rangkaian kegiatan Dies Natalis yang ke-17, sukses digelar Universitas Ma Chung Malang. Selama tiga hari, pada 26-28 Juli 2024 di halaman kampusnya.
Zefanya, panitia festival menjelaskan, acara tersebut menyajikan beragam pertunjukan budaya Tionghoa. Dibuka dengan aksi barongsai yang energik, tarian tradisional Tiongkok yang anggun, hingga pertunjukan wushu yang memukau.
Bertemakan: ‘The Harmony of Komodo Dragon and Phoenix’, yang berarti menggambarkan harmoni dan keselarasan antara dua makhluk yang berbeda. Yaitu Komodo Dragon dan Phoenix di Kelenteng Eng An Kiong Malang.
“Kami berharap festival ini, dapat menjadi salah satu destinasi wisata baru di Malang dan dapat menarik lebih banyak wisatawan untuk berkunjung,” ungkap Zefanya.
ASLI MALANG: Pertunjukan Bantengan di panggung utama, meriahkan Festival Kampung Pecinan. (M. Abd. Rahman Rozzi/Malang Post)
Wakil Rektor III Ma Chung, Wawan Eko Yulianto, SS., MA., Ph.D., menyebut, Festival Kampung Pecinan ini bukan pertama kalinya diadakan. Sebelumnya digelar di Klenteng Eng An Kiong dan beberapa tempat lain.
Selama tiga hari, katanya, gelaran Festival Kampung Pecinan ini menampilkan berbagai pertunjukan menarik. Menggambarkan harmonisasi antara budaya Tiongkok dan Indonesia.
“Tahun ini kita mengadakan di Ma Chung, karena ini momen yang spesial. Kita berharap lebih dekat dengan para pengunjung Festival Kampung Pecinan.”
“Festival dibuka gratis. Pengunjung juga akan disuguhi penampilan Guoye, musik tradisional Tiongkok, yang akan menambah nuansa budaya dalam festival ini,” sebut Wawan.
PADAT: Suasana pengunjung Festival Kampung Pecinan Ma chung, terpantau ramai dan meriah. (Foto: M. Abd. Rahman Rozzi)
Selain pertunjukan seni, festival ini juga menghadirkan lebih dari 54 stand kuliner. Menawarkan berbagai cita rasa khas Tiongkok dan Indonesia.
Terdapat pula mini museum, yang menampilkan berbagai alat musik khas Indonesia dan Tiongkok. Serta spot foto yang memberikan pengalaman tak terlupakan bagi para pengunjung.
Juga ada kegiatan kesehatan, seperti poundfit dan donor darah. Diselenggarakan Minggu (28/7/2024), untuk dapat memberikan manfaat kesehatan bagi masyarakat dan menjadi wujud nyata kepedulian sosial bagi sesama.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, Universitas Ma Chung sebagai institusi pendidikan, tidak hanya fokus pada akademik. Tetapi juga berperan aktif dalam melestarikan dan mempromosikan kekayaan budaya Indonesia. Khususnya akulturasi budaya Tionghoa-Indonesia. (M. Abd. Rahman Rozzi)