MALANG POST – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), telah menggelar program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM), yang memasuki angkatan keempat.
Dengan tujuan untuk mengenalkan dan memperkaya wawasan budaya, mahasiswa juga bisa mendapatkan pengalaman belajar di perguruan tinggi di Indonesia dan memperkuat persatuan dalam keberagaman.
Arda Purnama Putra, S.Pd, M.Pd, penanggung jawab program PMM di Universitas Negeri Malang (UM), berbagi tentang detail program ini, seperti dilansir dari Humas UM.
Program PMM ini sebagai upaya mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke 4 yaitu pendidikan berkualitas.
“Program ini memastikan semua peserta didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan,” katanya.
Karena melalui Modul Nusantara, mahasiswa dikenalkan dengan budaya lokal, yang membantu mereka memahami keberagaman dan memperkuat persatuan nasional.
Selain itu, program PMM ini juga mendukung SDGs pada poin ke-16, yaitu Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh.
Melalui Modul Nusantara, refleksi dan kontribusi sosial mahasiswa didorong untuk ikut berpartisipasi aktif dalam kegiatan komunitas, yang memperkuat nilai-nilai demokrasi dan keberagaman.
Disamping itu sebagai upaya untuk pengawasan proses berjalannya Program PMM, mahasiswa diwajibkan melaporkan logbook aktivitas kegiatan beserta bukti foto dan mempublikasikan kegiatan Modul Nusantara yang diposting di media sosial.
Arda juga menegaskan, program PMM ini bukan hanya formalitas, tetapi bertujuan memberikan dampak nyata bagi mahasiswa.
“Dengan adanya pelaporan bulanan yang diverifikasi oleh dosen modul nusantara serta koordinator PMM, kami memastikan pelaksanaan program ini berjalan dengan baik dan memberikan manfaat maksimal bagi mahasiswa,” tutup Kasubdit Mobilitas dan Pangkalan Data Pendidikan Tinggi Direktorat Pendidikan UM itu. (*/M Abd Rahman Rozzi