MALANG POST – Tengah malam, Senin (22/7) kemarin, geger lingkungan warga pasar Cepokomulyo atau Sumedang dekat Gedung. Seorang wanita ditemukan tidak bernyawa tergeletak di atas lembaran kardus.
Sebut saja Kembang (42) warga Permanu, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang. Selasa (23/7) sekitar pukul 00.30 WIB, tim mengevakuasi jenazah korban. Ambulan pun meluncur ke Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal RS Saiful Anwar Malang.
Di lokasi kejadian, petugas kepolisian melakukan olah TKP. Sejumlah orang dimintai keterangan, termasuk penemu tubuh korban yang tergeletak. Demi menguak penyebab kematian korban, dilakukan otopsi Selasa pagi.
“Korban seorang wanita. Hasil visum luar tidak ada tanda-tanda kekerasan. Tidak ada kekerasan fisik ataupun seksual. Hp dan dompetnya ditemukan. Hasil otopsi lengkap masih kami tunggu, ” ungkap Kapolsek Kepanjen, AKP Moh Lutfi dalam konfirmasi ponsel Selasa siang.
Kembang, bukan nama sebenarnya, memiliki tato di sebagian tubuhnya. Saat dievakuasi, korban dikenali orang sekitar sebagai “kupu-kupu malam” alias pekerja seks komersial (PSK). Ia disebut-sebut biasa mangkal di seputaran lokasi.
“Malam pukul 19.30 WIB, sempat dia telpon anaknya. Bahas apa tidak tahu. Kalau menurut orang di situ, biasanya ya disitu dia. Saat dievakuasi, tidak memakai busana di bagian bawah. Banyak tatonya, ” sebut seorang warga yang enggan disebut namanya.
Lain cerita warga dekat lokasi. Di lokasi, memang sudah jadi rahasia umum bila dikenal tempat mangkal pekerja prostitusi liar. Korban salahsatunya. Meski begitu, korban tetap layak mendapat keadilan karena diduga meninggal tidak wajar. Hasil otopsi menjadi kunci penting mengetahui penyebab kematian. (Santoso FN)