MALANG POST – Izzah Fadhilah Rabbani dan Faridatus Sholikha, mahasiswa angkatan pertama Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Malang (FK UM). Sukses menjadi runner up Nursing Academy Competition and Awards (NUMERUS) 2024 cabang video edukasi.
NUMERUS merupakan kompetisi tingkat nasional. Diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Keperawatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP). Untuk menggali potensi dan kreativitas mahasiswa di bidang kesehatan.
Izzah dan Farida memilih ikut di cabang video edukasi, lantaran menjadi media yang efektif untuk menyampaikan informasi secara menarik dan mudah dipahami oleh audiens. Tema yang diangkat soal kesehatan mental.
Melansir Humas UM, Farida menuturkan bahwa kesehatan mental saat ini merupakan suatu hal yang bersifat krusial dan sedang disoroti.
“Kami mengambil tema kesehatan mental, dengan konsep kepedulian terhadap kesehatan mental itu sendiri. Karena pada saat ini penampilan luar seseorang yang tampaknya baik-baik saja, tidak menjamin keadaan diri seseorang itu baik,” paparnya.
Sejalan dengan Farida, Izzah menambahkan, tampilan seseorang tidak dapat menjamin kesehatan mentalnya.
Seringkali seseorang itu menyembunyikan kesedihan di balik tawa dan senyuman. Kesedihan, kecemasan, dan perasaan yang terlalu dipendam sendiri itu sangat tidak baik terhadap kesehatan mental.
“Oleh karena itu, kami mengambil tema ini untuk mengedukasi khalayak,” tutur Izzah.
Dari adanya kesamaan persepsi inilah, menjadikan keduanya saling percaya untuk menjadi partner dalam kompetisi NUMERUS 2024. Farida mengaku, selain kesamaan visi misi, keduanya memiliki keterampilan yang saling melengkapi.
“Kita sudah pernah satu projek sebelumnya dan juga satu divisi di himpunan mahasiswa jadi kita memiliki chemistry yang baik,” jelas Farida.
Dalam proses pembuatan video edukasi ini, tentu saja keduanya mendapati beberapa tantangan. Proses pembuatan video memakan waktu yang cukup lama, yaitu sekitar satu minggu.
Guna menciptakan alur yang hidup dan kesan yang tersampaikan, mereka juga melibatkan pemeran yang banyak. Izzah juga menambahkan, ia merasa tertantang dalam proses editing video.
Menurutnya, ia harus mengerahkan kreativitas supaya hasil video menjadi menarik, sehingga pesan yang ingin disampaikan dapat dipahami dengan mudah oleh audiens. Namun, berkat ketekunan dan kerjasama mereka berhasil melalui tantangan dengan baik.
“Alhamdulillah, kami berhasil melalui tantangan dengan baik berkat dukungan dan partisipasi teman-teman. Jadi, teman-teman kami mau membantu kami sebagai talent,” tegas Farida.
Dengan dukungan berupa bimbingan dan fasilitas dari pihak fakultas, keduanya berhasil memenangkan lomba.
Atas diraihnya gelar runner up ini, merasa senang dan bersyukur terutama terhadap apresiasi yang diberikan kepada karya yang mereka ciptakan.
Farida menceritakan, sebelum menjuarai NUMERUS ini, ia telah mengalami kekalahan dalam lomba sebanyak enam kali. Sehingga, ia bertekad untuk terus berkembang dan meningkatkan kemampuan sesuai dengan bakat minatnya.
Mereka menuturkan, apresiasi dan kemenangan yang mereka dapatkan akan menjadi bahan motivasi untuk berkarya yang lebih baik. Farida dan Izzah sepakat menyampaikan kepada para mahasiswa lain untuk bersemangat meraih prestasi.
“Jangan pernah takut untuk mencoba dan mengembangkan diri, karena prestasi bukan hanya tentang menang dan kalah. Tapi prestasi juga bagian dari proses belajar dan berkembang,” pungkas keduanya. (M. Abd. Rahman Rozzi)