
MALANG POST – Rencana membuat Terminal Madyopuro sebagai terminal wisata, sebenarnya sudah diwacanakan sejak tahun 2020. Tapi karena kondisi pandemi, baru kali ini kembali dibahas.
Utamanya setelah ada acara ngobrol bareng dengan PJ Walikota Malang, Wahyu Hidayat. Banyak masukan pengemudi angkutan kota, yang berharap nanti bisa dibantu pergerakannya.
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Angkutan Jalan Dishub Kota Malang, Minto Raharjo, saat menjadi nara sumber talkshow di program Idjen Talk. Yang disiarkan langsung Radio City Guide 911 FM, Kamis (18/7/2024).
“Jadi nantinya Terminal Madyopuro bukan dialihfungsikan, melainkan akan punya nilai lebih dengan konsep terminal wisata.”
“Agar angkutan Kota MM dan MK yang ada di Terminal Madyopuro, akan lebih berdaya,” katanya.
Alasan menjadikan terminal wisata, sebutnya, karena memang letaknya strategis, dekat dengan Gate Tol Madyopuro.
Agar wisatawan yang masuk lewat gate tol Madyopuro mau ke TNBTS, bisa transit dulu busnya di Terminal Madyopuro, untuk melanjutkan perjalanan ke Pool TNBTS.
“Nantinya di Terminal Madyopuro akan dilengkapi dengan adanya UMKM dan tempat kesenian. Untuk jadi daya tarik tersendiri.”
“Termasuk maksimalkan tempat tempat wisata yang ada di sekitar Madyopuro. Seperti salah satunya wisata religi Makam Ki Ageng Gribig,” tambahnya.
Minto menambahkan, untuk merealisasikan rencana tersebut, pihaknya menggandeng banyak OPD. Seperti DPUPRPKP, Dinas Pariwisata, Diskopindag dan Bapenda Kota Malang.
Sekretaris Organda Malang, R. Purwono Tjokro menjelaskan, pihaknya sangat mendukung rencana Pemerintah Kota Malang, yang berkaitan dengan kesejahteraan para sopir angkot. Salah satunya soal rencana membuat Terminal Madyopuro jadi terminal wisata.
“Kami berharap rencana ini benar-benar serius realisasinya. Jadi semua OPD saling mendukung dan menghilangkan ego sektoral dulu,” katanya.
Nantinya Pemerintah Kota Malang, kata Purwono, perlu duduk bersama. Termasuk mengajak paguyuban mikrolet, untuk sampaikan masukan masukan untuk tujuan tersebut.
Sementara itu, Pengamat Ekonomi Pariwisata dan Dosen Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Malang, Aang Afandi menambahkan, Pemerintah Kota Malang perlu melakukan kajian komprehensif, untuk mencermati latar belakang akan mengadakannya terminal wisata di Terminal Madyopuro.
“Sasarannya nanti harus jelas. Wisatawan yang seperti apa akan ditargetkan. Termasuk rute yang akan dilayani.”
“Kalau memang nanti wisatawan yang masuk dari Tol Madyopuro harus transit di Terminal Madyopuro, untuk ganti ke angkutan kota menuju Bromo, itu akan menambah beban biaya wisatawan,” tegasnya.
Sehingga, tambahnya, perlu ada daya tarik sendiri untuk disuguhkan ke wisatawan.
Aang menambahkan, saat ini bus yang mau arah ke TNBTS berhentinya di Gubuk Klakah. Nantinya ada rencana rest area besar di Wringinanom. Hal ini juga patut diperhatikan Pemerintah Kota Malang. (Wulan Indriyani-Ra Indrata)