MALANG POST – Dalam polesan Joel Cornelli, Arema FC akan dijadikan sebuah tim yang memiliki agresivitas tinggi. Ketika turun di Liga 1 musim 2024/2025, Agustus mendatang.
Gemblengan fisik pemain, menjadi makanan sehari-hari Johan Ahmat Alfarizie dan kawan-kawan. Karena untuk menjalankan taktik yang disiapkan, butuh ketahanan fisik mumpuni.
Seperti dengan banyak latihkan transisi, bagaimana tim bisa pressing atas, overlap dan playmkaer bisa beri bola ke depan, agar pemain lain mencetak gol.
Itulah sebabnya, pelatih asal Brasil ini membutuhkan kehadiran pelatih fisik. Yang hingga pemusatan latihan di Bali, belum juga ada. Meski konon kabarnya, sudah ada nama yang bakal mengisi. Tapi belum resmi diperkenalkan.
“Jadi untuk menjalankan taktikal ini, fisik semua pemain harus pas. Ini masih dalam proses (mencari pelatih fisik).”
“Tapi bukan berarti proses penggemblengan fisik pemain Arema FC, tidak bisa berjalan dengan lancar,” katanya.
Pola permainan itu, memang sudah mulai dijalankan pelatih berusia 57 tahun ini. Taktik dan strategi yang mengutamakan kekuatan fisik pemain, diujicobakan dalam dua kali latih tanding.
Yakni saat menang 5-0 atas NZR Sumbersari FC, pada (6/7/2024) lalu. Kemudian ketika bermain imbang tanpa gol, dengan sesama kontestan Liga 1, PSBS Biak di Gelora Samudra, Kabupaten Badung, pada Sabtu sore (13/7/2024).
Proses untuk membentuk level kondisi fisik yang mumpuni, bakal terus berproses dalam pemusatan latihan di Bali.
Salah satunya terlihat dalam latih tanding lawan PSBS Biak. Ketika itu, hampir semua pemain diturunkan. Termasuk enam pemain asing, yang sudah bergabung dengan Arema FC.
Di laga tersebut, meski Arema FC gagal mencetak gol. Tetapi gawang Singo Edan juga tidak bisa ditembus PSBS Biak.
Fakta itu mencerminkan, kualitas pertahanan Arema FC yang cukup kuat. Setelah di musim sebelumnya, benteng Arema FC mendapat sorotan tajam. 60 gol tercipta dalam 34 kali pertandingan.
“Performa pemain bagus. Pertahanan kita juga bagus. Saya suka organisasi permainan yang ditampilkan anak-anak,” jelas Joel Corneli.
Bagi Joel Corneli, hasil akhir tidak selalu mencerminkan kemenangan. Apalagi pihaknya juga mengakui, pemainnya masih butuh waktu untuk mengasah kemampuan.
Utamanya para pemain asing Arema FC, juga baru sama bergabung. Termasuk dua pemain lawas, Charles Lokoli Ngoy dan Julian Guevara, juga baru bergabung.
“Arema baru mulai latihan. Sedangkan PSBS sudah lebih lama. Sudah dua minggu lebih. Sementara kami ada banyak pemain asing, baru datang juga. Jadi, kami perlu waktu untuk bisa lebih bagus,” tegasnya.
Dalam pertandingan itu, Joel Corneli juga mencoba skema taktik, yang selama ini menjadi Bahan penggawa Singo Edan.
Utamanya dalam hal transisi dan saat para pemain melakukan serangan ke lini pertahanan lawan.
“Saat latihan, kami melihat bagaimana transisi pemain. Lalu tim bisa pres di atas, bisa overlap dan Playmaker bisa kasih bola ke depan untuk cetak gol,” ungkapnya.
Pelatih berusia 57 tahun ini melihat, laga uji coba tersebut sangat penting. Sebab, ini dijadikan sebagai bagian dari persiapan Arema untuk Piala Presiden 2024 dan Liga 1 2024-2025.
“Laga uji coba ini penting sekali, karena kami ketemu tim Liga 1 juga. Jadi, kami bisa melihat kekuatan tim Arema saat ini, dan apakah pemain bisa menjalankan hasil latihan kemarin. Saya senang, karena anak-anak sudah luar biasa,” imbuhnya. (*/Ra Indrata)